FF 1 (Love Like That part.1 )

 gumawo for saeng tila yangn udah ngijinin share disini..
^^
let's cekidot..

LOVE LIKE THAT (PART 1)
Key (Key Shinee)
Taemin (Taemin Shinee)
Park Minmi (Tila Shimizu Exiloutezz)
Park Ririn (Rizki Umin Exiloutezz)
So Eun(Fitri Aditia Exiloutezz)

Hai hai semua....
ini adalah ff pertamaku, mungkin di ff pertama ini masih banyak keslahan disna sini jadi mohon dimkalumi haha, aku membuat ff ini terinspirasi dari chinguku yang suka buat cerita tapi sering gak kelar dan kakak yang suka buat note, so..

Enjoy this story...,gomawo sudah meluangkan waktunya untuk membaca note ini^^ *author nunduk

(nuna,rist kita bertiga eksis di part 1 ni,haha..si puji n gita ngiri gak dapt peran,ahay... TOS!!)

....................................

Minmi berlari sekuat tenaga,dia tidak ingin mengacaukan hari pertama di sekolah barunya.
“oh! Bagaimana ini sudah jam 8 aku pasti terlambat..!!”
Minmi panik melihat jam tangannya, gerbang sekolah itu sudah tampak, tapi sayangnya seorang bapak yang sepertinya satpam sekolah itu baru saja menutup gerbang.
“tunggu ahjushi! Jangan ditutup dulu”
teriak Minmi dari kejauhan sampai akhirnya dia didepan gerbang,
“ahjushi, bolehkah aku masuk” tanya Minmi ngos-ngosan.
Si bapak hanya menggelengkan kepala dan mengibaskan tangannya mengisyaratkan kepada Minmi pulang sajalah.
“ayolah...”kata Minmi terhenti sebentar melihat papan nama ahjushi itu lalu melanjutkannya lagi “.. Jin Yi Han ahjushi,aku tidak mau mengacaukan hari pertamaku disekolah baruku ini”Minmi merengek membujuk ahjushi.
Ahjushi tampak terkejut mendengar perkataan Minmi barusan, dia mengalihkan pandangannya yang tadi melihat jalan diluar sana ke wajah Minmi.
”jadi kau anak pindahan itu??”tanya ahjushi tidak percaya.
“nde ahjushi!” Minmi menjawab dengan lantang
“Park Minmi??”
“Nde nde!!”
“dari Indonesia??”
“BINGGO!!!! Ahjushi!”Minmi menjawab pertanyaan ahjushi dengan semangad, lalu ekspresi mukanya berubah menjadi bingung
“hajiman..mengapa ahjushi tau itu semua??
“tentu saja aku tau, kau sudah ditunggu oleh Han Sen Wan sansenim diruang guru,ayo ahjushi antarkan kau kesana”ahjushi membukakan gerbang untuk Minmi
“mengapa kau tidak mengatakannya dari tadi..”ahjushi menggeleng-gelengkan kepalanya dan menyuruh Minmi untuk mengikutinya, belum sampai di gedung sekolah ahjushi tiba-tiba menghentikan langkahnya.

“wae ahjushi?? Tanya Minmi.
“kalau aku mengantarkanmu kedalam,siapa yang akan menjaga gerbang itu??”tanya ahjushi menunjuk gerbang di belakang mereka.
“ Aa~ kinchana, ahjushi jaga gerbangnya saja, biar aku cari sansenim, kamsamitha Yihan ahjushi”Minmi membungkukan badannya.

Minmi tergopoh-gopoh masuk kedalam gedung sekolah, dia lihat kesekeliling gedung ini sangat besar dia bingung mau mencari ruang guru kemana, dia melihat seorang lelaki sedang melihat papan mading sekolah itu, tanpa berpikir panjang lagi Minmi mendatangi orang itu segera.
Minmi membungkukkan badannya
“annyeonghaseyo,saya Park Minmi murid baru disekolah ini, bisakah kau menunjukkan dimana ruang guru??” tanya Minmi.
Cowok tadi mengalihkan pandangannya ke Minmi,
“kau naiki tangga itu lalu belok kiri disanalah tempatnya,ara??”tanya cowok itu,
“Aa~ araseo,kamsamitha”Minmi membungkukan badannya lagi, melihat jam tangannya dia kembali panic dan langsung berlari menaiki tangga, cowok itu tertawa kecil melihat tingkah Minmi.>>>>>


Saat jam makan siang Minmi memilih taman belakang sekolah, dia sudah tidak sabar menyantap ayam balado buatan bundanya. Suapan pertama Minmi terhenti saat melihat seorang cowok berdiri didepanya dengan ekspresi muka tidak menyenangkan.
“yaa!!, nuguseyo?, kau tidak boleh makan disini ,disini tempat biasanya kami makn siang” Key membentak Minmi.
“key,kenapa kau teriak-teriak??” kata Ririn sambil membawa bekal makanannya dan dibelakangnya ada So Eun dan Taemin yang mengikutinya.
“aku tidak terima! Mengapa cewek ini ada disini?”kata Key masih tidak melepaskan pandangannya dari Minmi.
“aku hanya mencari tempat yang nyaman, sepertinya disini pas tempatnya,ya sudah” Minmi menjawabnya dengan santai dan tampang yang tidak bersalah. Key semakin kesal melihat Minmi tidak menunjukkan rasa bersalahnya.
“tunggu dulu” Taemin menatap wajah Minmi dengan ekspresi sedang mengingat-ingat sesuatu, “hei...”kata So Eun dengan wajah berbinar-binar.
”kau anak baru di kelas kami itu kan?? Hah anyeonghaseyo, namaku Park Ririn, mianhe tadi dikelas kita tidak sempat berkenalan” ,kata Ririn mengenalkan dirinya.
“hai,aku So Eun”, So Eun tak kalah senang memperkenalkan dirinya.
Tiba-tiba Taemin beraksi menunjukkan machine dancenya “I’m genius dance,Taemin..” Taemin mengerlingkan matanya sebelah, Ririn dan So Eun pura-pura pingsan karena tidak tahan dengan kemilau Taemin, Taemin menggeleng-gelengkan kepalanya bak seorang superstar.
“ups sampai lupa, dan ini adalah teman kami yang sangat perfectionist namanya Kimbum tapi lebih asik panggil dia..”kata Taemin, “key!!”Taemin,So Eun dan Ririn menjawab serentak.
“jadi dia ini teman sekelas kalian??”tanya key.

Key beda kelas dengan mereka berempat tapi Key sudah berteman dengan Taemin,So Eun dan Ririn sejak mereka masih SMP jadi mereka masih tetap akrab sampai sekarang.

“nde, baiklah kita makan saja lagi,perutku sudah lapar sekali, kau bawa bekal apa Minmi” Ririn tertarik dengan bekal Minmi.
“oh,ini namanya ayam balado,kau mau coba??”tanya Minmi.
“sepertinya enak” Kini So Eun duduk disebelah Minmi.
“aku mau coba” Ririn membuka mulutnya.
“aku aku juga mau Minmi” Taemin juga gak mau kalah.
Key yang merasa dirugikan dalam pemandangan ini tidak bisa tinggal diam, dia mendekati gerombolan yang sedang makan ayam balado itu.
“yaa!!” teriakan Key membuat orang-orang itu menghentikan aktivitasnya, semua mata tertuju kepada key.
“kalian mana boleh begini masak Minmi makan bersama kita?? Inikan tempat faforitnya kita” Key melanjutkan protesnya.
“sudahlah Key, kau makan saja lagi bekalmu, emang apa salahnya sih??” tanya So Eun.
“Nde Key, lagian bekal Minmi sangat enak, kau mau coba??” tanya Taaemin smabil menyodorkan sepotong ayam kepada Key.
“Sirheo!!, kau makan saja sendiri,aku juga bawak bekal sendiri” Key duduk di kursi panjang yang satu lagi dan melahap bekalnya dengan ganas.
“ya sudh” Taemin kembali sibuk dengan Ayam baladonya Minmi, dia tidak mempedulikan key begitu juga dengan rekannya Ririn dan So Eun.
Minmi tertawa melihat keempat teman barunya ini,semoga ini adalah awal yang baik disekolah barunya ini.>>>>>


Kamsamitha....^^
Keep RCL ya (Read, Comment,Like),
anda bebas mengomentari apa saja disini,yang jelek-jelek pun gak papa,karena aku orangnya tahn banting,haha..*asal jangan dibanting beneran

- A Short Journey [3shoots FF/end] -

ni ending bikin saiia mewek- mewek...

Cici huhuhu~

gumawo udah boleh copas..


Let's cekidot aja chingu..

 

Genre: Sad Romance
Page: 3 shoots
Main Cast
Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun
Author as Park Younghyun
Park Jungsoo as Leeteuk
Kim Eunsoo


--------------------------
----------
Kyuhyun-ssi... sarang han dago! Kyuhyun-ssi, sarang man haja. Sarangeun modeun geosul chiyuhanayo. Kau tidak akan mati.......
------------------------------------
Chapter 3: 'Miracle' ? [ending]

"Jang!Jang! Aku bawa sesuatu untukmu." Younghyun menunjukkan kotak bekal yang ia bawa pada Kyuhyun.
"Mwoya?" tanya Kyu yang masih duduk bersandar di tempat tidurnya.
"Makanan sehat!" seru Younghyun, Kyu menyipitkan mata.
"Ah~ jangan bilang sayur lagi. Setiap hari aku makan makanan yang tidak ada rasanya, ini membosankan, chagii. Ditambah lagi sayur itu..."
"Wae? Kau tidak suka aku bawakan makanan? Sebelumnya kau selalu minta aku masakkan sesuatu, sekarang malah menolak makanan dariku.Huhh!" Younghyun pura-pura marah.
"Aniya~ bukannya aku tidak suka kau masakkan makanan, tapi aku...ah~ sudahlah. Bawa kesini, aku lapar."
Younghyun tersenyum penuh kemenangan. Ia pun menyiapkan makanan itu untuk Kyuhyun.
"Sepertinya menu hari ini kurang lengkap." ujar Kyu sambil melahap makanan buatan yeoja-nya itu.
"Mwo? Kau mau apa lagi, Kyuhyun oppa?"
"Hmmfftt!" Kyu menahan tawa dengan mulut yang masih penuh makanan mendengar panggilan dari Younghyun untuknya barusan, oppa.
"Kenapa tertawa oppa-ah?" Younghyun bersikap sok manis, menggoda Kyuhyun.
"Ya~! Kau salah minum obat? Tiba-tiba memanggilku seperti itu."
"Ani~ bukankah ini romantis? Benarkan oppa?" Younghyun menaik-naikkan alisnya, lucu. Kyuhyun akhirnya menoyor kepala Younghyun. "Ya~! Oppa! Kau kasar!"
"Haha~ berhenti bersikap sok manis seperti itu, kau membuatku merinding. Oh y, kenapa tidak ada sup rumput laut?"
"Sup rumput laut?" tanya Younghyun kebingungan, ia berpikir sejenak. "Kya~ kau ulang tahun? Kenapa tidak memberitahuku?"
"Ani~ bukan aku, tapi kau, chagii-ah." ungkap Kyu. Younghyun kembali berpikir, mengingat tanggal lahirnya.
"Hey~ kau pasti salah ingat. Ulang tahunku itu lusa. Bukan hari ini."
"Tapi aku sudah menyiapkan hadiah untukmu, chamkkamanyo." Kyuhyun meraih laci meja disamping tempat tidurnya, ia mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru yang sudah diberi pita berwarna putih. Sepertinya Younghyun pernah melihat hadiah itu sebelumnya, ya, itu yang ada dilaci meja di kamar Kyu.
"Aku sudah lama menyiapkan ini. Untukmu... :) " Kyu tersenyum menyerahkan kotak itu pada Younghyun.
"Ini tidak surprise lagi, ulang tahunku masih dua hari lagi." Younghyun mengambil hadiah dari Kyu itu, walaupun tidak diberikan tepat pada hari ulang tahunnya, tapi ia sangat terharu mengetahui Kyuhyun sudah lama menyiapkan kado ini untuknya.
"Rencananya dulu akan ku titipkan pada Teukie hyung saja, seandainya kau tidak tau semua ini." Kyuhyun menatap mata Younghyun dalam. "Aku bukannya lupa, chagi-ah, tapi sengaja. Menunggu dua hari lagi rasanya begitu lama, aku takut tidak ada besok dalam hidupku :) " Younghyun tertegun, Kyu tau Younghyun sekarang sudah ingin menangis, terlihat dari mata wanita itu yang sudah berkaca-kaca.
"Bukan saatnya menangis, chagi-ah. Aku masih punya satu hadiah lagi untukmu." Kyu kali ini mengambil ponselnya, ia seperti mencari salah satu file di dalam ponselnya itu. "Coba dengar... aku merekamnya tadi malam." wajah Kyu terlihat senang sekali menunjukkan yang satu ini. Kyu lalu membesarkan volume suara ponselnya.
haessari ttaseulhage naerideon geu nal [sinar mentari memancarkan kehangatan, menyinari hari itu]
ontong pureunbicheun deohaegago yeorin haneurarae areumdaungeudae [seluruh cahaya biru dan yang di bawah langit yang lembut menambah keindahanmu]
sesangui bitgwa mannatjyo [aku telah menemuimu di dunia yang penuh cahaya ini]
eonjena chukbogi gyeote isseojugil byeonhameomneun moseubeuro [kapanpun akan kuberikan doa restu di sisimu dan tidak akan pernah berubah]
yeongwonhi sarangi geudael gamssajugil saengil chukhahaeyo geudae [aku akan melindungimu dengan cinta yang abadi, selamat ulang tahun untukmu...]
kkumcheoreom seuchyeoganeun geudaeui miso [serasa mimpi, senyummu menghampiriku]
jichin naui mameul yeoreogago [membukakan hatiku yang lelah]
baraman boado kkumimeomneun maeum neul hamkke hago sipeoyo [nampak sederhana saja, hatiku ingin selalu bersamamu]
yeongwonhi sarangi geudael gamssajugil saengil chukhahaeyo geudae [aku akan melindungi dengan cinta yang abadi, selamat ulang tahun untukmu]
Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday my dear. Saengil Chukhae :)

Mendengarkan rekaman suara Kyuhyun yang merdu menyanyikan lagu ulang tahun untuknya, membuat Younghyun tidak bisa menahan air mata harunya lagi. Entah mengapa mendengar lantunan lagu yang bertempo lambat itu membuatnya sedih. Younghyun spontan memeluk Kyuhyun. Sebenarnya ada perasaan sedih yang lebih besar lagi di hati Kyu, sedih tidak punya kesempatan menyanyikan lagu itu di tahun yang akan datang. Tapi ia tidak akan pernah menangis di depan Younghyun, orang yang sangat dicintainya itu.
"Kita rayakan dimana, chagi-ah?" tanya Kyu disela sambil memeluk Younghyun yang sudah menangis sesegukan.
------------------------------------------
2 hari kemudian...
"Saengil chukhae!!!" seru Kyuhyun.
Hari ini Younghyun merayakan ulang tahunnya bersama Kyuhyun di rumah sakit, sebelumnya ia sudah mendapatkan kejutan ulang tahun dari Teukie tadi malam.
"Buat permohonan dulu, chagi-ah." ujar Kyu sebelum Younghyun ingin meniup lilin kue ulang tahunnya.
"Kita buat permohonan bersama-sama, otte?"
"Ok."
Keduanya hening menutup mata untuk beberapa saat, mengucapkan permohonan di dalam hati masing-masing. Kemudian mereka bersama-sama meniup lilin-lilin itu.
"Apa aku boleh tau apa permohonan Kyuhyun-ssi?"
"Permohonan tidak akan terkabul kalau diberitahu ke orang lain, kau tau kan?"
"Itu mitos, chebal, aku ingin tau."
Itu lah sifat Younghyun, selalu penasaran dan ingin tau.
"Geureom..." Kyuhyun mengamit dan menggenggam jemari Younghyun, sambil menatap Younghyun lekat dan penuh rasa sayang. "Aku berharap semoga Younghyun-ku selalu hidup sehat dan bahagia, mendapatkan apa yang ia ingin. Dan... aku berharap di saat kehidupan bermula kembali, kau dan aku akan bertemu lagi, dimana kau tetap Younghyun yang sekarang ini, dan aku...aku bukanlah orang yang sedang sakit. Dan ada lagi, tapi sepertinya yang ini sulit untuk dikabulkan Tuhan :D "
"Mwoya?"
"Aku ingin menikahimu, bagaimana menurutmu? Mustahil kan? Kau dan aku sama-sama sudah mendengar dari Eunsoo noona, jantungku semakin lemah. Walaupun melakukan operasi, aku hanya bisa bertahan sebentar, itupun kalau berhasil. Kau mau menjadi janda saat kita belum genap sebulan menikah? hahaha~" ujar Kyu dengan nada bercanda.
"Tidak ada yang tau rencana Tuhan, Kyuhyun-ssi. Kenapa kau begitu pesimis?"
"....."
"Kyuhyun-ssi, nawa gyorhonhejulle?"
Kyuhyun terbelalak mendengar pernyataan Younghyun, lalu tawanya pecah.
"Bwhahaha~ Ya~! Kau benar-benar sangat ajaib. Kau sedang melamarku?"
--------------------------------------------
Leeteuk masih tidak habis pikir mendengar permintaan Younghyun padanya pagi ini, adiknya itu meminta restu untuk menikah dengan Kyuhyun.
"Hyun-ah, kau jangan bercanda. Menikah itu bukan main-main."
"Aku tidak main-main oppa. Apa aku salah ingin menikah dengan orang yang aku cintai?"
"Masalahnya kau tau sendiri, Kyuhyun sekarat."
"Kya~! Berhenti bicara seolah-olah Kyuhyun itu akan mati! Semua dokter di rumah sakit itu bukan Tuhan, mereka tidak berhak memvonis hidup seseorang!" teriak Younghyun penuh emosi.
"Hyun-ah, berpikir jernihlah. Kau ingin menikahi Kyuhyun hanya karena ingin mengabulkan permohonannya."
"Aniya~ oppa. Aniya~ bukan karena itu, tapi karena aku dan Kyuhyun-ssi benar-benar saling mencintai. Chebal... mengertilah..." ujar Younghyun lirih.
--------------------------------------------
Februari 2010, Younghyun dan Kyuhyun kembali ke Korea setelah melaksanakan pesta pernikahan yang hanya di hadiri keluarga dan sahabat dekat. Sebuah pesta pernikahan sederhana yang dilaksanakan di sebuah gereja kecil di Kepulauan Ellis, Amerika. Tapi bagi Kyu-Young pernikahan itu benar-benar indah.

Proposal Younghyun untuk melakukan penelitian tugas akhirnya di Korea disetujui pihak kampusnya, dan Kyuhyun juga memutuskan melanjutkan therapy pengobatannya di Korea, padahal sebenarnya pengobatan di Amerika jauh lebih canggih.

4 p.m waktu Seoul, Kyu-Young sampai di Incheon Airport bersama kedua orang tua Kyuhyun dan Ah Ra, kakak perempuan Kyuhyun. Sementara oppa Younghyun, Leeteuk yang masih terikat kontrak kerja harus menetap di Amerika.
"Umma,Appa, aku dan Younghyun sepertinya langsung pulang ke apartemen." ujar Kyuhyun pada orang tuanya.
"Oppa, apa tidak sebaiknya ke rumah mertua dulu?" kata Younghyun.
"sst! Besok kita juga bisa mengunjungi appa-umma, chagi-ah." bisik Kyuhyun.
"Gezz~ sepertinya ada yang sudah tidak sabar." celetuk Ah Ra, membuat Kyuhyun malu.
"Geureom. Kau jaga istrimu baik-baik saja. Besok datanglah kerumah." pesan Mr. Cho. "Hyunnie, abeonim dan omonim pulang duluan." ujar Mr. Cho pada Younghyun.
"Ne~ abeonim, eomonim. Jhalgha."
"Younghyun-ah, fighting!" seru Ah Ra sebelum memasuki mobil, Younghyun hanya tersenyum simpul menanggapinya.
----------------------------------------
Kyu-Young memasuki tempat tinggal baru mereka. Sebuah apartemen di lantai 15 terletak di kawasan Yeouido.
"Ayo masuk." ajak Kyu setelah menekan beberapa tombol panel di depan pintu apartemennya. Pandangan Younghyun lekat menyusuri tiap sudut ruangan dengan konsep minimalis itu.
"Ottoke? Kau suka?" tanya Kyu yang sedang mengangkat barang-barang mereka.
"Ne~ :) Dapurnya luas. Jhoahe."
"Itu studio musikku, aku bisa bekerja disana sambil melihatmu memasak untukku." ujar Kyu menunjukkan ruangan studio dengan dinding kaca yang berhadapan langsung dengan dapur. "Sebelumnya tidak disana, tapi aku meminta appa merenovasinya sebagai kado pernikahan kita."
"Jhoahe. Gomawo, oppa-ah. Oppa, kau ingin mandi? Aku siapkan air hangat untukmu."
"Ne~ kamar mandinya di sana." tunjuk Kyu.
-----------------------------------------
Kyuhyun menghampiri istrinya yang sedang mengeringkan rambut, duduk di sisi tempat tidur mereka.
"Apa kau tidak lelah, chagi-ah?"
Younghyun terkesiap saat merasakan jari kekar Kyuhyun memijit pundaknya pelan, ia pun membalikkan tubuhnya. Kini mereka berhadapan.
"Aniya~ oppa. Kau lelah?"
"Sedikit. Apa rencanamu untuk malam pertama kita?" tanya Kyu sambil menepikan rambut Younghyun yang masih lembab terjuntai di dahinya. Younghyun tersipu mendengar pertanyaan suaminya itu.
"Molla~ aku pikir kau sudah punya rencana sendiri, oppa-ah." Younghyun tersenyum jahil.
"Chagi-ah." panggil Kyu lagi, kini ujung jari laki-laki itu tengah bergerak mengikuti garis wajah Younghyun yang oval sambil menatapnya dalam2.
"Ye~?" jawab Younghyun, matanya membalas tatapan Kyuhyun yang hangat padanya.
"Gomawo."
"Untuk apa?"
"Semuanya." jawab Kyu singkat, dilanjutkan dengan sebuah kecupan di dahi Younghyun, beberapa detik lalu bibir Kyu yang terasa dingin mulai turun mengecup hidung Younghyun dan akhirnya bibir mereka berpagutan. Mereka saling mencumbu dengan kecupan-kecupan lembut, pasangan itu larut dalam cinta mereka.
----------------------------------------------
Younghyun baru terjaga dari tidurnya yang lelap, ia merasa letih setelah puas semalaman 'bermain' dengan Kyuhyun. Younghyun merasakan hawa pagi yang dingin menusuk kulitnya yang tidak tertutup benang sehelaipun. Younghyun menarik selimut menutupi bagian tubuhnya hingga dada. Di lihatnya Kyuhyun masih tertidur dengan sangat lelap, Younghyun pun beringsut menyamakan posisi kepala mereka hingga saling berhadapan. Cukup lama Younghyun memperhatikan wajah Kyuhyun yang polos saat tertidur, seperti bayi. Tiba-tiba saja bibir Kyuhyun membentuk senyuman sementara matanya masih tertutup.
"Apa aku begitu tampan?" tanya Kyu dengan sebelah matanya yang terbuka mengintip. Ternyata laki-laki itu sudah bangun daritadi.
"Nde~ suamiku sangat tampan. Aku belum pernah melihat wajahmu sedekat ini sebelumnya. Sekarang aku baru benar-benar jelas melihatnya, dagu suamiku yang lancip, garis bibir suamiku yang lucu, hidung suamiku yang mancung, mata suamiku dengan satu garis lipatan, bola matanya yang hitam dan alisnya yang tebal. Dan saat tersenyum pipi ini akan memadat terlihat sangat menggemaskan." ujar Younghyun sambil menyentuh setiap bagian wajah Kyu yang disebutkannya. Kyuhyun tersenyum.
"Aku juga baru melihat dengan jelas bola mata istriku yang coklat, bulu matanya yang panjang, alisnya juga tebal, hidung istriku yang kecil dan mancung, garis wajahnya yang oval, serta bibirnya yang juga mungil.Dan..." mata Kyu mengerling nakal, telunjuknya turun ke leher lalu ke dada Younghyun, ingin menarik selimut yang menutupi dada Younghyun. Tapi Younghyun dengan cepat menahan tangannya.
"Dan apa?" tantang Younghyun.
"Dan...dan sifat anehnya yang menggelikan. haha~"
-----------------------------------------
"Chagi-ah, chukhae!" seru Kyuhyun saat Younghyun sedang menyiapkan sarapan untuknya.
"Chukae? Untuk apa?"
"Chukhae, atas pernikahan kita yang memasuki usia 2 hari." ucap Kyuhyun bersemangat membuat Younghyun tergelak.
"Hwoooa~ kau berlebihan, oppa-ah. Apa ini berarti setiap hari kita merayakan hari pernikahan kita?"
"Ne~ kalau kau tidak keberatan. Oh y, nanti setelah pulang dari rumah sakit kita kencan y?"
"Kencan?"
"Ne~! Bukankah dulu kau bilang setelah sampai di Korea akan pergi berkencan sepuas-puasnya? Jadi mulai hari ini aku akan mengajakmu berkencan, sampai kau puas. Minggu pertama ini aku yang putuskan tempatnya, minggu selanjutnya kau. Otte?" Kyuhyun terlihat sangat antusias. Younghyun setuju-setuju saja dengan usul suaminya itu.
------------------------------------------
Kyuhyun's POV
Hari ini pernikahanku dengan Younghyun memasuki minggu ke-lima. Singkat sekali rasanya waktu yang kulalui bersamanya. Aku tidak mau melewatkan satu haripun tanpa Younghyun disampingku. Seharusnya aku bertemu dengannya lebih awal, tapi sudahlah, Tuhan telah menuliskan takdir yang seperti ini. Sesingkat apapun, aku tidak akan pernah menyesal.
"Oppa, hari ini kita tidak usah kemana-mana. Setelah dari rumah sakit kita menghabiskan waktu di rumah saja. Kau tidak boleh kelelahan." ujar Younghyun sambil merapikan blazer ku. Kami bersiap-siap akan pergi ke rumah sakit.
"Ne~ algetseumnida, omma mama." candaku. Kudengar ia tertawa mendesis.
"Chagi-ah, kesini sebentar." kutarik tangan Younghyun ke depan cermin, ia berdiri disampingku. Kulihat bayangan kami dicermin itu. "Hehe~ benar, ternyata kita memang terlihat serasi."
"Gezz~ kau ini aneh sekali, oppa. Sana siapkan mobilnya, kita pergi." Younghyun meninggalkanku merapikan baju-baju kotor kami. Younghyun tidak tau saat ini di hatiku ada berapa besar ketakutan. Takut meninggalkannya.

Waktu seharian ini kami habiskan untuk melakukan aktivitas di rumah. Aku di studioku dan Younghyun sibuk berkutat dengan desain-desain di meja arsiteknya.Lihatlah, cantik sekali yeoja-ku itu. Caranya tersenyum, cara ia menyeka keringat di dahinya saat memasak, cara ia mengaitkan rambutnya kebelakang telinganya saat ia sibuk membuat sebuah desain, dan wajah seriusnya itu, semuanya benar-benar cantik. Aku tidak pernah puas mengaguminya.
-------------------------------------------
Younghyun menyadari kalau mata Kyuhyun sedang mengawasinya dari dalam studionya sedari tadi. Wanita itu lalu menghentikan kerjanya dan beranjak menuju studio Kyuhyun. Ia mengetuk dinding kaca itu, Kyuhyun terlihat buyar dengan lamunannya, lalu laki-laki itu melemparkan senyuman khasnya ke Younghyun.
"Masuklah." ujar Kyu. Walau Younghyun tidak dapat mendengar suara Kyuhyun dari dalam ruangan kedap suara itu, tapi ia bisa mengerti ucapan Kyuhyun dari gerak bibir dan isyarat jari laki-laki itu.
"Aku sedang menyiapkan hadiah untukmu, sebuah lagu." ujar Kyuhyun yang masih duduk melipat tangan didepan dadanya. Younghyun masih berdiri di dekat pintu.
"Boleh aku mendengarkannya sekarang?"
"Masih belum selesai. Tapi aku bisa memainkan melodinya untukmu." Kyuhyun pun beranjak menuju piano klasik-nya diikuti Younghyun duduk di sampingnya. Jari-jari Kyuhyun mulai dengan lincah menekan tuts-tuts piano hingga menghasilkan rangkaian bunyi yang merdu.
--------------------------------------------
Younghyun terbangun dan menggeliat di atas tempat tidurnya saat merasakan sinar matahari mengganggu matanya, menyusup masuk melalui jendela kamarnya yang berlapis kaca. Younghyun mendongak sambil berusaha membuka matanya yang masih merasa ngantuk, mencari sosok Kyuhyun yang biasanya pasti masih tertidur. Tapi hari ini berbeda, sebelah bagian tempat tidur Younghyun kosong, tidak ada suaminya. Kemana? Younghyun lalu keluar kamar mencari tau dimana Kyuhyun, apa mungkin laki-laki itu sedang memasak? Karena hidung Younghyun mencium wangi makanan dari arah dapur. Tidak ada Kyuhyun, hanya ada hidangan untuk sarapan dan secarik note di atas meja makan.
Makan yang banyak, setelah itu mandi dan bersiap-siap. Hari ini kita kencan kan? Sebentar lagi aku menjempumu, tidak boleh terlambat atau kita putus.
p.s jangan berdandan terlalu cantik, aku tidak suka laki-laki lain memperhatikanmu

Younghyun tersenyum geli membaca note dari Kyuhyun.
"Putus? Memangnya kita sedang pacaran?"
Selesai menghabiskan sarapannya, Younghyun pun segera bersiap-siap. Ia tidak ingin terlambat pergi 'berkencan' dengan suaminya hari ini. Younghyun merasa kalau hari ini kencan mereka tidak seperti biasanya, dipikirannya, pasti Kyuhyun sedang menyiapkan kejutan untuknya.
-------------------------------------------------
Kyuhyun's POV
Hari ini white day, sebenarnya bukan momen besar bagiku, karena aku tidak pernah merayakannya. Valentine day atau sejenisnya, menurutku itu konyol. Tapi aku merasa white day yang sekarang berbeda, mulai sekarang aku akan merayakan hal kecil seperti ini bersama Younghyun. Hari ini aku berencana memberikan Younghyun coklat disaat kencan kami nanti, juga lagu dan seikat bunga. Aku baru sadar kalau selama ini aku belum pernah memberinya bunga, gezz.
Pagi-pagi sekali aku sudah mulai menyiapkan kejutan kecil untuk Younghyun, walau aku merasa sedikit kurang enak badan. Belakangan ini memang kondisiku rasanya tidak baik dan aku mudah kelelahan.
Sekarang aku sedang berada di toko bunga yang tidak jauh dari apartemenku. Aku dibantu penjaga toko sedang memilih bunga yang cocok untuk Younghyun.
"Bagaimana kalau antara tulip dan daisy?" saran penjaga toko itu padaku. Tulip, ya, aku tau bunga itu sangat indah, artinya kesetiaan.
"Tulip melambangkan kesetiaan." ungkap penjaga toko itu, seperti yang aku ketahui."Daisy juga melambangkan kesetiaan, dan keceriaan." tambahnya.
Hm~ aku tertarik pada Daisy. "Berikan aku sebuket daisy." kata ku pada penjaga toko tadi. Aku mengikuti langkah wanita penjaga toko itu ke mejanya di sudut ruangan itu. Deg! Tiba-tiba saja jantungku terasa menghentak kuat dan sekarang dadaku rasanya sesak sekali. Aku menekannya sebentar, sampai aku memastikan ini tidak akan apa-apa. Setelah membayar aku pun melangkah keluar toko, sekarang tujuanku toko coklat. Lagi-lagi dadaku terasa nyeri saat akan membuka pintu mobil. Aku masih menahan sakit ini sampai mobilku terparkir di depan toko coklat, tapi sekarang aku merasakan oksigen sulit mengalir ke paru-paruku.
-----------------------------------------
Orang-orang berkerumun didepan Chocolate Gallery, setelah sebelumnya seorang laki-laki terlihat limbung dan jatuh pingsan setelah turun dari mobilnya yang terparkir di depan toko coklat itu. Salah satu dari orang-orang itu kemudian mengangkat laki-laki tadi ke dalam mobilnya lalu melaju menuju rumah sakit terdekat.
-----------------------------------------
Younghyun tengah berdiri di depan gedung apartemennya menunggu kedatangan Kyuhyun, ia sudah tidak sabar. Sudah cukup lama Younghyun menunggu, kira-kira 20 menit. Ia melirik jam di ponselnya kemudian tersenyum setelah melihat wallpaper ponselnya yang lucu, potret Kyuhyun yang sedang tertidur. Sejurus ponselnya berdering, nama Kyuhyun tertera dilayar ponsel. Ia segera menyambut panggilan itu.
"Oppa~!" seru Younghyun. "Eodiya?" tanya-nya lagi. Younghyun terdiam sebentar.
"Ye~ aku istrinya. Ada apa dengan Kyuhyun? Dia dimana?"
Setelah menutup telpon Younghyun pun bergegas berlari mencari taksi, tujuannya sekarang rumah sakit umum Kangnam. Dalam perjalanannya Younghyun menghubungi mertuanya, meminta mereka untuk datang ke rumah sakit.
--------------------------------------------
Younghyun memasuki ruangan perawatan suaminya dengan langkah gontai, ini kedua kalinya ia melihat laki-laki itu terkapar di rumah sakit. Sebelumnya beberapa bulan yang lalu di Amerika, tapi kondisinya benar-benar berbeda. Dulu Kyuhyun hanya tertidur karena pengaruh obat, tapi sekarang ia tertidur karena koma. Selang oksigen dan alat pendeteksi detak jantung terpasang ditubuh Kyuhyun. Younghyun menangis hebat melihat keadaan suaminya sekarang, apalagi teringat ucapan dokter yang menangani Kyuhyun tadi.
"Hanya keajaiban yang bisa membuat Tn. Cho Kyuhyun bertahan lebih lama lagi. Kondisi jantung kirinya benar-benar buruk."
Younghyun duduk di sisi tempat tidur Kyuhyun, lalu menggenggam tangan Kyuhyun yang terasa dingin. Ia memperhatikan monitor yang menunjukkan aktivitas detak jantung Kyuhyun, monitor itu menunjukkan garis-garis yang sesekali bergerak naik dengan interval rendah, itu berarti jantung berdetak lemah.
"Oppa, aku sudah berdo'a agar Tuhan memberikan keajaiban, karena dokter bilang hanya itu yang bisa membuatmu bertahan lebih lama. Aku sudah bilang kau jangan terlalu lelah, tapi kau selalu bersikeras." Younghyun berbicara sambil menangis. "Aku tau saat ini akan datang, tapi aku belum siap kalau secepat ini, oppa-ah. Ini terlalu singkat. Aku mohon, jangan sekarang. Chebal..."
------------------------------------------------
Oh baby say goodbye, for a short while goodbye
The talk about goodbye, I’ll put it aside for a short while
I’ll go back to the place
When I once was
When I open that door and take one step
so that I can stand in front of you who i missed
My heart that loved you
my eyes that looked at you
I’ll wait...

---------------------------------------------------
"Oppa-ah, tolong bawa Seunghyun kemari, dia harus ganti baju." teriak Younghyun dari dalam kamarnya.
"Kkaja~! Seunghyun-ah, umma-mu sudah memanggil, kita lanjutkan mainnya nanti. Minji main sendiri dulu y? Appa kesana sebentar."
----------------------------------------------------
Younghyun's POV
Oppa, sudah berlalu dua tahun, tapi aku masih sulit melepaskanmu. Aku masih tidak terima mengapa Tuhan mengaturnya seperti ini. Tapi aku juga bersyukur kepada-Nya walau kebahagiaan kita berjalan sangat singkat. Oh y, kali ini aku datang bersama Seunghyun, juga Jungsoo oppa dan keluarga kecilnya. Mereka juga sangat merindukanmu, sama seperti aku. Oppa-ah, bulan depan ulang tahun Seunghyun yang pertama, sayang kita tidak bisa merayakannya bersama. Tapi aku yakin kau pasti ada bersama kami. Oh y, aku akan putarkan lagu ulang tahun darimu untuk Seunghyun, dia harus tau kalau appa-nya punya suara yang merdu. Ngomong-ngomong, Seunghyun sangat mirip dengan mu, tidak, tepatnya mirip kita. Bibir, mata, dan alisnya mirip kau, sedangkan wajahnya yang oval, hidung, dan pipinya mirip aku. Oppa, ingat janjimu padaku, saat kehidupan bermula kembali, kau dan aku akan bertemu lagi, dimana aku tetap Younghyun yang sekarang, dan kau bukanlah orang yang sedang sakit. Ada lagi, dan Seunghyun adalah anak kita. Yaksokhe! :) Yeonghwoni, saranghamnida.
---
Today when the sun sets and the moon rises again, it’s still the same
Oh why is my heart changing this fast
Your appearance that resembled the blue sky rains
When my body gets wet from this rain i’ll hide my running tears

Oh baby say goodbye, for a short while goodbye.
The talk about goodbye, I’ll put it aside for a short while.
When I open that door and take one step
Your breath that’s conveyed to the tip of my nose

---
END

akhirnya selesei juga :D hoho~ maap y kalo endingnya kurang bagus. Silahkan di kritik,komen,kasih saran. Jangan lupa jempolnya juga kalo suka ama ff nya ;) Saya beserta suami dan anak tercinta, mohon undur diri dari readers semua. Sampai jumpa di ff berikutnya. xD LOL *dtoyor2 readers

(FF) I wanna be with u part 1



created by fifi
ne ff yang aku bikin sendiri...
jangan lupa di komen ya chingu...
di kritik dan kasih saran...
heheh~

mian cici kyu mu aku pinjem yah...
*cici mojok noel2 tanah*

hehe~
cekidot..
kyuhyun POV
Aku deg-degan, teukkie hyung yang berada disampingku hanya senyam-senyum sendiri melihatku yang tegang seperti ini.ku melirik ke arahnya dan member yang lain. Mereka keliatan kompak sekali dengan stelan jas hitam-putih yang memang mereka khususkan untuk hari ini. Sedangkan aku memakai stelan putih-putih.
“Kau gugup?”tanya teukkie hyung kepada ku. Aku hanya mengangguk pelan. Teukki hyung tertawa melihatku.
“kau mendahului kami hyun-a” ujar siwon hyung. Aku hanya tersenyum mendengar perkataan siwon hyung.
“kami mendoakan kebahagian untukmu”lanjutnya, aku senang semua hyung-hyungku mendukungku seperti ini. Aku tahu mereka sedikit iri karena aku mendahului mereka. Tapi aku tahu mereka sangat bahagia hari ini. Sebenarnya aku sudah tidak sabar menunggu datangnya hari ini. Tapi entah mengapa hari ini aku merasa deg-degan. Hari ini aku merasa sangat bahagia, dan aku yakin semua hyungku merasakan hal yang sama sepertiku. Aku melirik jam tanganku, masih setegah jam lagi. Entah mengapa aku merasakan waktu berjalan lambat hari ini.

Hyeyi POV

Perasaan ku tak karuan. Aku senang sekali. Aku memandang lagi ke cermin, aku masih tidak percaya kalau orang yang ada dicermin itu adalah diriku sendiri. Aku pangling karena aku tidak mengenali diriku sendiri setelah memakai gaun ini. Aku memakai gaun rancangan Andre Kim yang memang dipesankan untukku. Aku merasa gaun ini terlalu cantik untukku yang standar. Tapi aku harus memakainya, aku tidak mau mengecewakan orang yang telah memesankannnya untukku.
“hyeyi-ya, kau cantik sekali”ucap yuri oenni.
“kau membuatku iri.”kali ini chaeyeong eonni yang bicara. Aku hanya tersenyum menaggapi. Mereka berdua tergelak.
“eonni, bolehkah aku bertanya?”ujarku dengan nada yang tak yakin.
“kau mau tanya apa, chagiya?”yuri eonni balik bertanya ke arahku. Aku terdiam sejenak mengatur nafasku.
>“hmmm,tidakkah menurut kalian gaun ini terlalu bagus untukku?”tanya ku. Kedua eonni ku tersenyum dan melihat kearahku yang memasang wajah yang sangat polos.
“waeyo? Kau gugup?”tanya yuri eonni.
“anni~ aku hanya merasa gaun ini terlalu cantik untukku”ujarku sambil mengambil buket bunga mawar putih yang tak kalah cantik dari gaunku. Kedua eonni ku kembali tersenyum. Chaeyeong eonni memegang bahuku dan menghadapkanku ke arah cermin. Aku melihat diriku lagi. Chaeyeong eonni tetap berada dibelakangku. Ia tersenyum. Yuri eonni mendekati kami dan sekarang ia juaga bearada tepat di belakangku. Aku dapat melihat 3 malaikat cantik dicermin yang sekarang berada dihadaanku, dan salah satu nya adalah aku.
“kau lihat? Kau itu cantik sekali, chagiya. Kau pantas memakainya. Gaun ini sangat cocok untukmu, chagiya”ujar chaeyeong eonni tulus.
“kau seperti malaikat. Persis seperti apa yang di katakan namja itu. Kau adalah yeoja yang cantik. Kau memang pantas untuknya Hyeyi”yuri eonni menambahkan. Aku tersenyum, pipi ku memerah karena perkataan kedua eonni ku.
Terdengar pintu kamarku diketok oleh seseorang. Kami saling berpandangan.
“hyeyi, apa kau sudah siap?” terdengar suara seseorang yang ku kenal dari luar
“ nde, oppa! Aku sudah siap.”ujarku. chaeyeong eonni membukakan pintu agar orang itu masuk dan melihatku. Detik kemudian ia terpana melihatku.
“waeyo oppa? apa aku tidak pantas memakai ini?”tanyaku.
“anni~ kau cantik sekali Hyeyi.”ujarnya yang masih terpana.
“aish…kau menunggu apa lagi teukkie?cepat bawa dia.”ujar cheyeong eonni.
“nde, noona. Aku hanya terpana melihat malaikat cantik ini. aura malaikatku kalah oleh aura malaikatnya.”ujar teukki sambil tersenyum. Mukaku kembali memerah.
“ppali teukkie, nanti kalian terlambat.”kali ini yuri eonni mengingatkan teukki oppa agar segera membawaku.
“nde, noona”kemudian ia tersenyum dan melihat ke arahku ”kau siap?”tanyanya lagi.
“nde oppa!” ujarku mantap. Dia mengarahkan tangannya ke arahku seperti seorang lelaki mengajak berdansa kepada seorang wanita. Aku memberikan tanganku perlahan, ia tersenyum dan mengaitkan tanganku ke lengannya. Kami berjalan keluar dari ruangan itu. 

***FLASH BACK***

Kyuhyun POV
Aku sudah lelah, lelah sekali. Aku mencoba mencari tempat persembunyian disekitar sini. Sial! Tidak ada. Paparrazi itu tetap saja mengejarku. Hari ini memang hari sialku, penyamaranku terbongkar. Entah bagaimana mereka bisa mengenaliku. Aish… aku sangat sial! Aku mengambil ponselku dan mencoba menghubungi teukki hyung.
Bruk…
“aaaawwww…”
Aw, sakit sekali. Aku telah bersiap untuk memarahi orang yang menabrakku. Tapi ia tampak lebih menderita dariku. Sepertinya tangannya terluka, aku ingin menolongnya, tetapi paparrazi itu semakin mendekat. Aku tidak sempat berbuat apa-apa, aku mengambil ponselku yang tadi terjatuh sewaktu bertabrakan dan kemudian berlari secepat yang aku bisa.

Hyeyi POV
Hari ini aku diputuskan pacarku. Aku tidak bisa berfikir lagi sekarang. Hatiku begitu sakit. Bayangkan saja, pacarku lebih memilih bersama selingkuhannya yang notabene sahabatku sendiri. Sakit, sakit sekali.
Aku tidak bisa menghentikan airmataku saat perjalanan ke rumah. Aku berjalan menunduk, agar orang-orang tidak menyadari kalau aku menangis. Haha. Apa aku sudah gila? Siapa aku? Aku bukan seorang artis yang selalu diperhatikan orang. Who care? Mau aku menangis darahpun orang-orang tidak akan peduli padaku.
Sepanjang perajalananku kerumah, aku kembali mengingat kenanganku bersama kang woo oppa. Aku kembali melihat foto ku bersama kangwoo oppa. Ppabo! Mengapa aku kembali mengingat itu? Aku harus membuang kenangan itu jauh-jauh.
Bruk..
“awwww”teriakku.
Sikuku berdarah, sialnya orang itu pergi meninggalkan ku tanpa sepatah katapun dan tanpa minta maaf. Aku kesal. Aku mencoba berdiri dan meraih ponselku. Sedikit lagi, tapi tiba-tiba seseorang menendang ponselku hingga terpelanting lebih jauh. Aish, kataku dalam hati. Aku berdiri dan mengambil ponselku. Aku melihat seseorang yang menendang ponselku tadi berlari seperti mengejar sesuatu. Kamera, ya aku bisa melihat kamera di tangannya. Orang itu berusaha memotret orang yang ku tabrak tadi. Apakah dia seorang wartawan? Omo. Apa dia sedang mengejar seorang artis? Omo. Apakah yang bertabrakan denganku tadi adalah seorang artis? Aigo~ kenapa aku tidak menyadarinya?
Ah, sudahlah, who care? Mau aku ditabrak seorang artis atau apalah namanya who care? Hatiku sedang tidak baik hari ini. Aku memasukkan ponsel dalam tasku dan memepercepat langkah menuju rumah. Aku ingin segera sampai dirumah dan menumpahkan semua apa yang ku rasa saat ini.

***




Kyuhyun POV

“kau dari mana saja kyu?” tanya sungmin hyung, jelas wajah cemas bercampur lega terpancar dari raut wajahnya. “kami mengkhawatirkanmu.” Aku hanya tersenyum. Sungmin hyung hanya geleng-geleng kepala melihatku.
“hyung, aku haus” kataku, sungmin hyung segera mengambil air mineral untukku sedangkan aku menghempaskan badanku ke sofa.
“memangnya kau kemana saja sampai paparazzi itu mengenalmu?”tanya sungmin hyung lagi sambil memberikan sebotol air mineral padaku dan duduk disampingku.
“aku hanya berjalan sebentar hyung, entah bagaimana ia bisa mengenaliku”ujarku yang kemudian meneguk satu botol air mineral itu, langsung tandas.
“kau harus hati-hati, akhir-akhir ini kita memang sedang diburu wartawan sejak shindong mengakui kekasihnya, mereka pasti juga akan mencari tau tentang kita!”
“ne hyung, arasso” kataku. “ah, capek sekali. Oh ya, wookie mana hyung??”
“wookie pergi mencari makanan bersama siwon.”
“eunhyuk hyung??” tanya ku lagi.
“kau kira sudah jam berapa ini? dia dan teukkie hyung pasti telah berangkat siaran.”
Ah, aku lupa kalau ini sudah malam. Aku beranjak dari sofa menuju kamar mandi. Badanku sudah lengket sekali, seperti latihan dance seharian. Lagi-lagi sungmin hyung hanya mengeleng-gelengkan kepala melihat tingkahku.

Hyeyi POV

Kreekk..
“eomma, aku pulang!”kataku lemah.
“kau sudah pulang chagiya? Sudah makan?”tanya eomma ku dari arah dapur.
“belum” jawabku singkat sambil berjalan ke arah kamarku dengan langkah gontai.
“chagiya gwencana? Kau sakit?”tanya eommaku yang menyadari aku tidak ceria seperti biasanya.
“ne, gwenchana eomma, hanya saja aku sedikit lelah.”ujarku tak bersemangat.
“kalau begitu cepat mandi, eomma sudah memasakkan jajangmyeon kesukaanmu”eommaku bersemangat. Aku hanya tersenyum tipis ke arah eommaku. Appaku meninggal setahun yang lalu, akibat kecelakaan pesawat. Appaku seorang pilot disebuah perusahaan penerbangan terkenal di korea. Dengan biaya asuransi yang diterima dari perusahaan appa, eomma ku membuka sebuah toko florist. Dari situlah eomma dapat memenuhi kebutuhan kami sehari-hari. Aku membantu eommaku dengan bekerja di sebuah café. Sebenarnya eomma bukanlah eomma kandungku, dia adalah seorang pramugari yang dinikahi appaku setelah eomma kandungku meninggal. Beruntung ia sangat menyayangiku. Eommaku tidak bisa memiliki anak, mungkin karena itulah ia sangat menyayangiku, yah maybe. Kita takkan pernah tau alasannya.
Aku memutar shower agar air mengalir keseluruh tubuhku. “ah” kataku dalam hati, aku lupa kalu sikuku berdarah. Dasar sial mengapa hari ini aku sial sekali, aku berteriak dalam hati. Aku berusaha untuk tetap mandi dan memutuskan menahan rasa perih disikuku, toh ini belum sesakit perasaan ku sekarang. Air mataku jatuh begitu aku mengingat kangwoo oppa. Jujur saja, aku sangat mencintainya. Tapi kenapa ia melakukan hal ini padaku? Apa salahku? Dan mengapa ia melakukan ini dengan sahabatku sendiri? Mengapa? Aku terisak.
“hyeyi-ya. Apa kau sudah selesai? Gwenchana chagiya?” teriak eomma sambil mengetuk pintu kamar mandi. Aku yakin kali ini beliau benar-benar cemas, bisa didengar dari nada suaranya. Aku segera mematikan shower.
“ne. eomma aku sudah selesai. Nan gwenchanayo eomma.”teriakku dari dalam kamar mandi.
“eomma tunggu di meja makan chagiya.”


***


FF/NC 17 - My Only Girl part 1



created by ririst..

.........

annyeong yeorobun xDD

rist imnida, eh? ga tanya ya? haha mian :D
rist bikin ff ga kelar-kelar ih, jadi sebel sendiri, kenapa mood rist ga bagus terus buat nulis ff x(

ini yang TERBARU, yg lama banyaak, tapi ga dipost-post jg lanjutannya~ kapan ya?

yang ini 2part, besok atau ntar dipost lagi sambungannya xD

mohon dibaca, castnya Rist ma Umin oppa. Wkwkw x)), mianhae yang juga umin lovers, ga maksud bikin sakit hati.. xD

atas nama cinta, KEBERANIAN, dan harapan * teukie mode ON*
jjang!

please jangan SILENT READER ya, mood rist trgantung rcl jg xD *dasar, bnyak gaya ya? ayoo jambakin ririst*, wkwk
gumawo ..
rcl, rcl..
gumawo ..

***

"Apa yang kau inginkan sebenarnya?",Ri Rin balik menatap tajam kearah Sunny, ia sedikit mendecak kesal.

"..kau sudah menganggu pekerjaanku, sebenarnya aku tak punya waktu untuk mendengarkanmu.. ppali!", desak Ri Rin.

"Yaa, kenapa jadi sekarang kau yang memaksaku?",Sunny tersenyum tipis,"..atau kau sudah tahu apa yang kumau?",tangannya beranjak masuk kedalam hand bagnya.

"Kau tampak seperti tante-tante dengan tas norakmu itu..",Ri Rin membereskan beberapa map diatas mejanya, Sunny cemberut.

"Ini fotoku dengan Sung Min oppa, cepat kau tinggalkan dia, kami sedang saling jatuh cinta",Sunny menyodorkan foto ukuran dompet, ya.. ada Sung Min dan dia disana, Sunny tampak bergelayut manja dilengan Sung Min, sementara si namja hanya tersenyum hambar.

"Kau bilang saling jatuh cinta?",Ri Rin sedikit memiringkan kepalanya, ia membenarkan seragam kerjanya.

"Iya"

Ri Rin tersenyum penuh arti,'kau tak pintar sama sekali Sunny-aa, kau sudah salah besar menyuruhku meninggalkan oppa', meski begitu memang ada sesuatu yang menganjal dihatinya.

"Kau tidak sekelas dengan oppa", Sunny menunjuk kearah Ri Rin.

"Wae?"

"Kau yatim piatu", Ri Rin tercekat, matanya berkilau, menahan bulirnya agar tak jatuh disaat yang sama.

***

Sung Min membuka jasnya, melemparkan tubuhnya keatas sofa ruang keluarga rumahnya. "jagiya?", beberapa kali ia memanggil manja 'tunangan'nya, Park Ri Rin. Tak terdengar sahutan dari Ri Rin.

"Jagiya, kau dimana?",Sung Min, memeriksa dapur dan seluruh ruangan, hanya tersisa kamar Ri Rin, langkahnya terhenti, ia sudah berkomitmen tak akan masuk kamar Ri Rin sebelum mereka resmi menikah, sebenarnya itu adalah komitmen dari orang tua Sung Min, kedua orang tua mereka bersahabat lama. Setelah kecelakaan yang menewaskan ibunya, ditambah lagi ayahnya yang bunuh diri karena perusahaannya bangkrut membuat Ri Rin tak punya siapa-siapa lagi sekarang. Hanya punya Sung Min, dan kedua orang tua Sung Min.

Sung Min mengetuk pelan pintu kamar Ri Rin,"Rin-aa? kau tidur?",karena masih tak ada sahutan Sung Min memberanikan diri membuka pintu kamar Ri Rin, menahan napasnya dan berjinjit-jinjit masuk.

"Omo",dia kaget melihat kamar Ri Rin yang penuh dengan poster wajahnya.

"Ini aku, aku, aku aku, wah aku lagi.. tak terlewat satupun, apa dia tiap hari memotretku ya?",Sung Min memandang kearah tempat tidur Ri Rin.

"Kau tidur rupanya",mendekati Ri Rin, menyibakkan rambutnya yang kusut karena tidur. "Tidur yang nyenyak bidadariku", mengecup bibirnya pelan, sedikit lama membuat Ri Rin terbangun.

"Oppa?.. k..ken..kenapa kau disini?",Ri Rin bangun dari tidurnya.

"Kenapa? apa salahnya aku masuk kamar calon istriku?",Sung Min tersenyum, duduk dipinggir tempat tidur Ri Rin.

Ri Rin menatap waspada,"Awas kau ya kalau macam-macam! Aku tak mau menikah denganmu kalau kau macam-macam",Ri Rin menoel-noel hidung Sung Min, membuat Sung Min gemas.

Hap! Sung Min menggigit telunjuk Ri Rin.
"Ah, jangan digigit! yaa, Sung Min-sshì!", Ri Rin menepuk pipi Sung Min, menekan-nekan kedua pipi Sung Min agar jarinya terlepas.

"Kau masih mau bilang tak mau menikah denganku? Kalau kau masih berkata begitu, bukan hanya jari tanganmu saja yang kugigit, kepalamu juga akan kugigit. Mau?",Sung Min melepas gigitanya, mengeluskan hidungnya dihidung Ri Rin. Ri Rin beranjak, mendapat perlakuan seperti itu membuatnya takut akan tergoda dan melanggar komitmen dari ayah Sung Min.

"Coba saja? AKU TAK MAU MENIKAH DENGAN LEE SUNG MIN. Ottoke?",Ri Rin berlari keluar kamar, jaga-jaga Sung Min mengejarnya. Benar saja, Sung Min mengejarnya.

"Apa katamu?? Tak mau menikah denganku?? Mau menikah dengan siapa lagi hah?? Kau milikku..",Sung Min memeluk pinggang Ri Rin dari belakang, "Jagiya..",bisiknya ditelinga Ri Rin.

Ri Rin memutar tubuhnya, "Apa?", ia melingkarkan tangannya dileher Sung Min.
Sung Min mengeratkan pelukannya, mendekatkan wajahnya kedalam wajah Ri Rin. Jantung Ri Rin berdetak cepat, tak apa-apakah aku menerimanya? Sung Min mencium bibir Ri Rin, Ri Rin memejamkan matanya, membalas ciuman Sung Min. Sung Min melepasnya sebentar, "Kau mau?"

"Oppaa~", Ri Rin memukul punggung Sung Min yang masih erat memeluknya.

Sung Min segera melumat bibir Ri Rin.
(author ga bikin nc ma umin, mianhae y.y)

***

"Abeoji? Bolehkah?"

"Iya. Kau menikah saja bulan depan, aku akan ke Perancis, jadi sepulangnya aku dari Perancis aku mau menimang cucu. Bisakah Rin-aa",ayah Sung Min mengunyah roti selai yang baru dihidangkan Ri Rin. "Kau bungkuskan rotimu ini beberapa, Eun Jo memintanya tadi, ibumu itu suka sekali shopping, dia hanya titip salam, dan.. minta rotimu ini untuk dibawa pulang", ayah Sung Min tampak sedikit mengusir Ri Rin kedapur.

Sung Min mengeser duduknya mendekati ayahnya, "Kau serius appa?", masih tak percaya.

Ayahnya mengangguk pelan, "Beri aku cucu yang lucu ya?"

"Beres!", Sung Min tertawa, "Mau berapapun akan kuberikan untukmu appa, tapi sebaiknya kau tanya Ri Rin, kan dia yang jadi ibunya, bukan aku". Keduanya tertawa terbahak-bahak. Disudut dapur, air mata Ri Rin mengalir mendengar tawa ayah dan anak itu. "Andai aku pantas untukmu, oppa. Tak perlu kau suruh abeoji membujukku memberi anak banyakpun aku mau memberinya untukmu, tapi..",Ri Rin mengusap air matanya, mengalihkan perhatiannya pada roti yang sedang dipanggangnya untuk calon ibu mertuanya, yang belum tentu juga bisa jadi ibu mertuanya.

"..kau yatim piatu",ucapan Sunny masih tergiang-ngiang dibenaknya. Ri Rin menghela napas panjang.

"Saranghae oppa,jeongmal saranghaeyo"

FF-WITHOUT YOU (2PM'S perform) part 1

created by ririst
maap saiia tak punya foto 2PM..
fotony nyusul yah...
okehh..
let's read..

junho sunbae, aku juga menyukaimu

juliette ^.^

--------------------------
----------------------------------------------------------------------------------

“kau sudah sarapan?”

“sudah omoni, haruskah aku tetap kuliah hari ini? kau bilang acara itu nanti sore”,junho mendekati kaca berbingkai perak disudut ruang tamu rumah, mengibaskan poninya, kemudian menyusunnya kembali.

“ya, tentu saja. aku sudah menyiapkan segala sesuatunya, kau tak perlu repot pagi ini”,wanita itu tersenyum, mengangkat tinggi-tinggi jas abu-abu yang masih dalam plastik toko seakan puas dengan pekerjaannya.

“itu.. yang akan kupakai?”,junho bergidik, memiringkan kepalanya.

“hm.. bagaimana menurutmu? seleraku cukup bagus bukan?”,ibunya berjalan masuk keruang tengah.

“terserah kau lah omoni, aku hanya bonekamu saja, percuma aku berpendapat”,junho sedikit mendengus.

“lihatlah jas ini sebentar, elegan bukan?”, ibunya kembali keruang tamu.“hm..”,junho memainkan handphonenya.“hanya begitu?”,ibu junho cemberut.“iya, elegan.aku suka warnanya”,junho terlihat jelas sekali terpaksa menjawab.“aku membelinya kemarin”,sahut ibu junho riang.“hari ini anak teman abeoji yang mana lagi?”,junho bertanya tanpa mengubris kegembiraan ibunya.“hari ini special, mungkin kau mengenalnya”, ibu junho mengedipkan sebelah matanya.

“maksudnya?”,junho bertanya lagi.“aku sudah bertemu gadis ini, dia bilang kau adalah sunbaenya waktu SMA”.“jeongmalyo? nugu?”, junho sedikit penasaran.“secret”.

“aish, percuma saja aku bertanya padamu omoni”, junho mengambil kunci mobilnya diatas bofet, membuka pintu rumahnya bersiap pergi.

“jangan telat nanti ya”

“ye,aku pergi dulu, sampai jumpa nanti”.

“ara”

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“ya, kau cabut lagi?”, sungmin meminum kopi dari cangkir ditangannya.

“ternyata kau juga ya, pesanku sudah kau terima? absen kita bagaimana?”junho menari kursi disebelah sungmin, menatap café itu sebentar dan memanggil pelayan diujung coffee bar.

“beres, aku sudah menghubungi wooyoung untuk hari ini..”, sungmin meletakkan cangkir kopinya.

“ada apa?”,sambungnya lagi.

‘ani, aku malas masuk kelas.hari ini temu jodoh lagi..ish, ibuku itu memang tangguh”.

“kau akan mengacaukan temu jodoh lagi?”

“belum tahu, aku lihat dulu wanitanya”,junho menatap jauh kearah jalan raya yang cukup ramai pagi itu.

“kalau kau tak mau dijodohkan, kau bilang saja pada ibumu,bodoh”, sungmin memukul junho dengan buku ditangannya.

“mana pernah ibuku mendengar ucapanku?sudahlah, bagiku tak masalah untuk ikut acara temu jodoh ini, aku tak akan menyukai gadis lain selain..”

“juliette? cih, dia lagi?”

“kau sebenarnya ada masalah apa dengan juliette hah? tampaknya kau tidak menyukainya”,junho menatap tajam kearah sungmin.

“bukannya aku tak suka, aku hanya kasihan kau menunggunya, kau bahkan tak pernah berhubungan dengannya lagi!”, sungmin tertawa sinis.

“memangnya kenapa?”,junho tercekat, “gadis itu? dia lagi?”, junho setengah berbisik dibalik buku menu yang sengaja ditangkupkannya menutupi mulutnya.

“mau pesan apa tuan?”, pelayan café mendekat.

“coffee latte dingin, dan cake strawberry”,junho tidak melihat buku menunya, hapal luar kepala dengan menu yang barusan dipesannya.

sungmin menatap gadis yang dikatakan junho,“memang dia kenapa?”.

“aku merasa sering melihat dia disini, dikampus, bahkan dikelasku, kurasa dia pernah jadi penyusup saat jam kuliah”

“kau yakin?”sungmin berusaha memperhatikan wajah gadis yang duduk tak jauh dari meja mereka.

“iya, aku belum pikun”

“ya, dia melihat kesini, dia tersenyum kearahmu”, sungmin menepuk tangan junho.

“biarlah, aku malas melihatnya. menurutku dia gadis yang aneh”, junho meneguk kopi sungmin.

“ya! yang kau minum itu kopiku!”sungmin memerah.

“sudahlah nanti pesan lagi”.

“tapi sepertinya dia familiar, aku rasa aku mengenalnya”,sungmin mengeluarkan foto dari dalam dompet junho yang tergeletak diatas meja.

“maksudmu gadis itu?”

“kalungnya mirip dengan juliettemu..”,sungmin memperhatikan foto ditangannya.

“masa?”, junho menatap kearah foto ditangan sungmin.

junho terpaku melihat liontin bintang gadis aneh itu, ‘benar, memang sama tapi junha ada di amerika sejak sekolah dasar, tak mungkin dia disini’.

“masa aku yang menyadarinya? kau tidak sadar? aku coba cari tahu”

“cari tahu kemana?”, tanya junho. “kau seperti tak ada kerjaan saja mencari tahu identitas orang lain”,junho tertawa.

“kau tenang saja”,sungmin menepuk pundak junho pelan,“aku tinggal suruh orang ayahku menyelidikinya”.

“terserah kau lah”,junho menatap foto ditangannya, “tapi aku rasa tak mungkin gadis itu juliette”.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“kau tampan”, junho mematut wajahnya didepan kaca, hanya mendengus mendengar ucapan ibunya barusan.

“banyak pujian, tak baik buatku”,sahutnya pelan.

“kau dingin sekali junho, ani.. dipesta nanti kau tak boleh bersikap dingin seperti ini. arachi?”, wanita paruh baya itu memperbaiki kalung berlian yang dikenakannya. “..bagaimana denganku junho-aa?”.

“seperti biasa, tak ada yang mengalahkan kecantikanmu wanita cantik”, junho mengamit pinggang ibunya sejurus kemudian mencium pipi wanita itu,”aku kencan denganmu saja ya omoni?”

“aigoo~ kalau kau bukan putraku mungkin aku mau kencan denganmu”, ibunya tertawa.

“..kenapa tak juga ada gadis yang mau menikah denganmu?”, sambungnya lagi.

“aku tak semudah itu menikah dengan wanita glamour yang kau kenalkan padaku, menikahi seorang wanita, hff.. tak semudah mencari pacar,omoni. aku tak bisa sembarangan, dan kaupun tak bisa ikut campur dalam keputusanku”, junho meyakinkan ibunya.

“yang penting kau tak menolak setiap aku jodohkan, itu tak masalah buatku. aku mau kau menikah dan mempunyai anak yang lucu-lucu, jun ho-aa.”

“aku akan mencari yang terbaik omoni, kkaja~ abeoji sudah menelponku daritadi”,junho beranjak pergi.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

“annyeong oppa..”, ketiga gadis berpakaian minim itu melambaikan tangannya kearah junho. junho memang memukau dengan wajah tampan dinginnya ditambah dengan kemeja dan jasnya yang melekat ketubuh, menambah ia menjadi patut sebagai pria terseksi malam itu. dengan pelan ia merapikan poninya –kebiasaan-, membuat wanita-wanita disekitarnya menatapnya dengan pandangan terpesona seakaan berkata,“kau milikku, tampan”. matanya yang sipit menambah ketampanannya.

“annyeong”, junho meneguk kasar wine ditangannya, ‘inilah yang kubenci, kumpulan orang kaya yang sok berkelas’.

“annyeong, junho oppa? kau ingat aku siapa?”, kali ini gadis tinggi semampai yang menyapanya.

“annyeong.. tentu, kau.. yoona ssi?”,junho sedikit ragu, menebak nama gadis itu dengan suara pelan.

“aha,kau tak lupa. sendirian?”,yoona menaruh piring kertas yang berisi cake coklat keatas meja disebelah jun ho berdiri.

“hm.. kau?”,junho sebenarnya tak mau meladeni yoona, dia mulai muak.

“bersama abeoji, lama tak melihatmu jun ho ssi. hff haruskah aku memanggilmu oppa?”,yoona tercekat. “junha! kau mau apa kesana?”,yoona melewati junho menghampiri gadis yang memainkan air kolam pancuran.

“nugu?”,junho melenggang mendekati yoona, junha.. nama yang tak asing ditelinganya.
“dia, sepupuku. jangan buat malu bodoh”,yoona mendorong bahu junha, hingga gadis itu terduduk ditepi kolam, gaunnya basah dibagian bawahnya. junha menatap junho, lama tak melihat mata yang teduh itu.

“kau tak seharusnya begitu”,junho masih tak begitu peduli, menatap ibunya dan seorang pria yang berjalan mendekati mereka bertiga.

“aigo,benar apa kataku kan? kau sudah mengenal yoona, kita tak salah menjodohkan anak kita ho dong ssi..”, ibu junho menepuk-nepuk tangannya. Sementara laki-laki yang dipanggilnya ho dong itu hanya tersenyum penuh wibawa.

“junha ssi, bajumu basah?”tanya ho dong.

“nde, mian ahjussi. aku ketoilet dulu”, junha menunduk berjalan gusar melewati yoona takut gadis itu lebih menghardiknya, tanpa sengaja ia menabrak junho, “mianhae”, junha menatap junho.

“kau? yang di café?”,junho tercengang. gadis dengan pakaian acak-acakan yang dilihatnya di café kemarin berubah cantik mengenakan gaun putih tanpa lengan itu.

“mianhe”,ucapnya pelan, setengah berlari menuju dalam ruangan.

“haa, kembali ke kau dan yoona. kau bersedia kujodohkan dengan junho, yoona ssi?
“tanya ibu junho.junho melengos, ibunya suka menang sendiri.sementara itu yoona tersenyum, toh tak ada alasan menolak.

“..anakku ini, walaupun agak pendiam, tapi sebenarnya hatinya tulus dan lembut, bagaimana dengan kau junho ssi? kau mau menjalin hubungan dengan yoona? kalian kan sudah saling kenal, pasti sudah tahu sifat masing-masing”.

junho menatap kepergian jun ha,”itu keponakanmu ahjussi?”

“iya.. waeyo? apa dia merepotkanmu? dia lama di amerika, mungkin caranya menatapmu yang membuatmu tak enak hati ya? aku minta maaf atas dia”,ho dong menjelaskan.

“amerika?”,kelebat bayangan beberapa tahun silam kembali muncul dibenaknya. ‘mungkinkah?’

message received

junho, gadis itu memang juliettemu. kau masih ingat nama asli juliettemu itu? dia dikorea sekarang. aku bisa cari tahu alamat rumahnya. berharap kau cepat bertemu dengannya, kau selesaikan cinta monyetmu, agar dia tak lagi membodohimu.

junho kaget membaca pesan yang baru diterimanya dari sungmin. gadis café itu ada disini, tak perlu cari alamat lagi.

“juliette?”,junho berlari kedalam ruangan, ibunya, ho dong, dan yoona heran melihat sikap jun ho.

“dia kenapa?”,tanya ho dong.“ke toilet barangkali”,ibu junho tersenyum tipis, hatinya cemas, berharap junho tak mengacaukan rencananya kali ini.

“aku menyusulnya ahjumma”,yoona berjalan kearah toilet.

tok,tok,tok..

“juliette?? kau didalam? kau masih ingat padaku? i’m romeo, junho. kau ingat?”junho mengedor-gedor pintu toilet gedung pertemuan itu, tampak tak sabar.

pintu toilet perlahan terbuka,”kau baru tahu ini kau junho sunbae?”, junha masih menunduk.

“tenyata benar kau..”,junho menarik tubuh junha kepelukannya, “aku mencarimu kemana-mana”.

“aku gadis aneh dikampusmu sunbae”,junha mendengus ia melepas pelukan junho yang sebenarnya berat untuk ditolak, “kau sendiri yang bilang kan? dicafe?”, tambahnya lagi.

“kau mendengarnya? juliette~!”,junho mencium kening junha, “biarkan aku memelukmu sebentar.. sejak sd aku tak berhubungan lagi denganmu”.

junha seperti tersadar, melepas pelukan junho untuk kedua kalinya, “kau jangan sembarangan memelukku. aku bukan gadis kecil yang bisa seenaknya kau peluk lagi”

“ah.. mianhae”, junho tertunduk, “ah,bajumu basah”junho menatap gaun junha.“gwenchana. sudah hampir kering”,ucap junha pelan. yoona datang menghampiri mereka berdua.

“kau tak apa-apa junha?”,yoona mendekat.“hm..”,jawab junha, “aku tadi hanya mengeringkannya ditoilet”,beberapa helai rambutnya yang disanggul asal keatas jatuh kebahu ketika ia menunduk memukul-mukul bagian bawah gaunnya agar cepat kering, “ah,rambut ini menganggu saja”,ujarnya pelan.

“rambutmu..”,sahut junho, tangannya mendekati rambut yang ada dibahu junha, “aku bantu ya?”,kini tangannya membantu teman kecilnya itu untuk menyanggulkan kembali rambutnya, yoona bingung dengan keadaan ini.

“kalian saling kenal?”,tanyanya.junha kaget,”ani..ya! jauhkan tanganmu tuan!”,ia memukul tangan junho, berdiri menjauhi junho. junho tersentak, kemudian menurunkan tangannya.

“ah..aku dan dia..”,ucapan junho terputus, junha mengisyaratkan padanya untuk tutup mulut, “..aaku dan dia hanya tak sengaja bertemu”,sambungnya lagi.

“benarkah?”,yoona tak percaya.“benar, ah sudahlah ahjussi sudah menunggu kita. kkaja~”,junha menarik tangan yoona menjauhi junho.

gasuma nomu mianhe
nodo darun sarangul hage doemyon
aphumul idgo sal tende

gasuma nomu mianhe
sarangun yongwonul marhagoshiphunde
hyonshirun ibyorul marhajyo
mothnan nan miryonira hedo

guriwohagetjyo

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“ingat, sampaikan salamku pada ibu yoona ya?”

“ye omoni”,junho tampak susah menarik kakinya keluar rumah pagi itu, “hari ini padahal libur, tetapi tetap saja kau menyuruhku bangun pagi”.

“pagi ini kau harus kerumah yoona, kemarin ayahnya bilang ibunya yoona mau mengenalmu, bicaralah yang baik, jangan merusak nama baik ayahmu”, ayah junho tiba-tiba datang keruang makan. junho yang tadinya duduk asal-asalan seketika itu juga langsung memperbaiki kemeja maroon lengan pendek dan jeansnya yang kusut dan duduk dengan benar.

“yoona gadis yang baik, aku berharap kau menikah dengannya”,ujar ayahnya.

“hm.. araseo abeoji, aku berusaha kali ini”,junho menunduk sopan, “aku pergi dulu”.

Bang! junho memukul setir mobilnya, “ais, kenapa aku harus mengunjungi rumahnya?”, junho menatap pagar rumah yoona yang tinggi kemudian beralih kekaca spionnya,”kemeja ini..membuatku lelah”. lewat seorang gadis yang dikenalnya disebelah mobilnya, ia menurunkan kaca mobilnya, “juliette?”

“kau?”,jawab gadis itu, “buat apa kemari? darimana kau tahu aku tinggal disini?”, junha mendekati mobil junho.

“darimana kau?”,tanya junho tanpa menjawab pertanyaan junha.“aku? dari lari pagi, ya! buat apa kau kesini,sunbae?”,junha mendesak.“naiklah, aku jelaskan nanti”,junho menyuruh junha naik kemobilnya. begitu junha naik, junho menstarter mobilnya, mengendarainya menjauh dari rumah yoona,” “kita refreshing sebentar”.

“ya! kau membawaku kemana?”,junha metap tajam kearah junho yang sedang menyetir.

“ketempat yang kumau”,junho tersenyum meringis, melihat senyum junho, junha memalingkan mukanya kedepan, menatap lurus kearah jalanan. tuhan, aku benar-benar merindukannya, senyumnya, matanya yang dingin, dan.. bahunya yang memeluk kemarin sungguh berbeda dari bahu sunbae kecil dulu, disudut bibirnya junha tersungging senyum kecil. haha, bahu? memang kenapa dengan bahunya? apa yang kau pikirkan, junha! lagi-lagi ia tersenyum rahasia. junho melirik kesamping, “kau kenapa?”,junho mengerlingnya,“ani”,jawab junha, ia mengusap bibirnya dan seketika itu juga senyum misteriusnya menghilang digantikan muka polos seperti biasa. gantian junho yang tertawa.

junha melirik junho penasaran,”kenapa jadi kau yang tersenyum?”,junho mendehem sebentar,“ani..hanya merasa lucu saja bertemu dengan kau. menurutku tuhan sudah mengaturnya”. junha mengatupkan bibirnya,”pengaturan tuhankah? ya, pengaturan tuhan kau jadi iparku sunbae..”,junha tertawa meringis, “mimpi apa aku, tiba-tiba baru kembali bertemu, status kau.. yap, akan menjadi iparku”.

“ipar? kau harap aku jadi iparmu?”,perasaan junho sungguh berubah menjadi tak enak, tidak tahukah junha bahwa yang dinanti junho selama ini adalah dia? ya, dia mana tahu. dia hanya gadis kecil junho dulu, gadis yang ke amerika dan baru saja pulang, baru saja pulang? sh, tidak, ia sudah lama melihat junha dikampus. ya ampun, dia adalah gadis yang bahkan tak menjumpaiku saat pulang dari amerika, mungkin kalau bukan berkat informasi dari sungmin, hingga detik ini ia tidak akan tahu junha adalah juliettenya dulu. rahang junho mengeras.

“mau jujur, atau bohongnya?”,tanya junha. “jujur”,jawab junho cepat. “sejujurnya, aku sungguh tak rela. padahal kita baru saja bertemu, tapi.. kau sudah mau jadi iparku saja. seharusnya kita punya waktu untuk main dulu”,jawab junha, matanya melihat wajah junho dari samping. “hanya mainkah?”,tanya junho. “ye, .. mungkin bisa dibilang begitu.. main ke sd kita dulu? baru setelah itu kau..ya, kau dengan unnie..kau tahulah”,ada sedikit keraguan diujung perkataan junha, benarkah ia rela begitu saja?

“tunangan? menikah?”,suara junho meninggi. “..kau ini benar-benar..”,sambung junho. “haha.. kau tahu”,junha menunduk. “kau yang di café kan?”,tanya junho, junha mengangguk, “mian. aku tak menyapamu”,junha berucap pelan, tangannya meremas-remas tali penutup hoodienya. “wae?”,junho bertanya lagi. “..karena”,junha tertahan. “karena kau tahu aku yang akan dijodohkan dengan yoona?”, tebak junho. junha tercengang namun wajahnya kembali mengendur, percuma ia mengatakan alasannya tak meyapa junho yang sebenarnya, junho pun akan menikah dengan yoona sepupunya yang egois itu (-___-), “ya, mungkin, karena kau mungkin akan jadi iparku, kau tak tahu aku juliette mungkin tak masalah”,junha menghembuskan nafasnya agak berat.

junho tercekat, ia me-rem mobilnya mendadak, cih, aku jadi iparkah yang kau harapkan junha-ssi? ”ya! sunbae! apa yang kau lakukan?”,junha ketakutan seketika itu, hampir saja mobil junho menabrak pengendara motor pengantar makanan cepat saji yang melintas didepan mereka.

“turun! tahu apa kau dengan perjodohan setan ini?”,junho memukul stirnya tanpa menatap junha, junha kaget, “sss..sunbae?”.

“perlu berapa kali aku bilang? turun!!”,junho menghardik. air mata junha keluar disudut matanya, ia sunggguh tak bermaksud membuat junho marah, tapi apa yang dikatakannya sungguh hanya berniat bercanda saja, meski ia tahu iapun juga tak terima sunbae.. hmm.. tidak, lelaki yang cintainya itu bertunangan dengan sepupunya, yoona. “m..maafkan aku sunbae, aku sungguh tak bermaksud membuatmu marah, maafkan aku”,junha terisak, ia perlahan turun dari mobil junho, junho melesat meninggalkan junha dipinggir jalan.

“..karena aku terlalu merindukanmu, makanya aku tak ada keberanian menyapamu sunbae”,junha terduduk dipinggir trotoar, ia menangkupkan tangannya dimulutnya, menahan tangisnya yang pecah.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“bagus tidak?”,yoona berputar didepan kaca, “bagus unnie, kau cantik sekali. sunbae pasti terpesona melihatmu”, junha antusias dibalik keremukan hatinya. ya, setelah meninggalkan junha dipinggir jalan, junho nekat datang kerumah yoona dan dengan tanpa pikir panjang ia menyetujui pertunangannya dengan yoona. sudah sebulan berlalu sejak hari itu, dan hari ini yoona dan junho akan bertunangan.

“sunbae?”,yoona membalikkan badannya. junha panik, “ha.. maksudku.. junho oppa. aku tiba-tiba teringat sunbaeku di amerika. hehe”, junha tertawa. yoona mengangguk, “oh~”.

junha menatap sepupunya yang sibuk berputar-putar didepan kaca rias dikamarnya, mengenakan gaun putih panjang dengan pita kecil ditepi kanan atas rambutnya, “kau sungguh cantik unnie”, ujarnya pelan, ia duduk dipinggir balkon kamar sepupunya itu mengenakan pakaian pesta pink lembut, menatap keluar jendela, menatap langit yang begitu cerah, terbersit dibenaknya akan adakah huajan badai yang menghalangi sepupunya bertunangan dengan junho? akankah ada kemacetan ditengah jalan sehingga mereka tak jadi bertunangan? junha melengos, ia tersenyum, mana ada yang seperti itu, cuaca sangat cerah, semua orang berbahagia, dan tak mungkin seoul macet tiba-tiba. doaku jahat sekali. ia memeriksa bajunya didepan kaca rias sepupunya, “aku bagaimana unnie? cantik?”,tanyanya.

“cantik”,yoona tersenyum, ia menjadi wanita yang lembut setelah tahu ia akan segera menjadi nyonya junho –pria tampan yang dikagumi seluruh gadis pesta, pasti semua gadis di seoul iri padanya-, “meski kau simple..”, sambungnya, “….tapi lumayan cantiklah”.

junha mendehem, tentu saja aku simple, aku bukan gadis utama hari ini, aku hanya.. keluarga yang turut berbahagia saja. bahagia? benarkah ia bahagia hari ini tiba? kalau ia bahagia, lalu siapa yang menangis semalaman? siapa yang menutup muka dengan bantal karena takut mencemaskan orang lain mendengarkan tangisannya? dan siapa yang bersusah payah menghilangkan jejak hitam dibawah mata dengan make up tadi pagi? sungguh kau munafik junha-ssi. bermuka dua. junha benci dirinya sendiri.

“ayo, acaranya sudah mau dimulai”,ibu yoona masuk kekamar yoona. “kkaja junha, kau bantu pegang ujung gaunku. junha mengangguk, ia ragu apa bisa menatap junho.

junho benar makhluk yang sanggup membuat gadis bertekuk lutut, hari itu, dipertunangannya, ia mengenakan jas dan kemeja putih, berdasi hitam, celana dasar putih, dan sepatu resmi layaknya yang patut dikenakan untuk acara penting, rambutnya diikat, namun tetap rapi dengan poninya, ia tampak sibuk mengobrol dengan saudara-saudara yoona. junha menatapnya dari kejauhan, hari ini semoga kau bahagia sunbae. junha melangkah meninggalkan ruangan acara itu namun langkahnya terhenti karena yoona menahan tangannya, “lihatlah pesta sepupumu ini junha-ssi, tak ada siaran ulangnya, masa kau pergi?”,ujarnya pelan.

junha menahan nafas, mana tahan dirinya melihat junho mengenakan cincin kepada wanita lain? “ye”,jawabnya gundah. yoona menarik tangan junha mendekati junho, ya tuhan.. cobaan apa lagi ini? “junho oppa?! kau ingat sepupuku ini?”,junho menatap junha dari atas sampai bawah, dia tak berubah. “hm? j-junha? aku sedikit lupa,jagi”,jawab junho dingin. junha mengepalkan tangannya, menahan iba hatinya, jagi?? benarkan jagi??

“kau benar. kau sudah pernah menemuinya kan?”,tanya yoona lagi. “hm.. sudah. aku rasa sudah. annyeong, junha-ssi”,junho tersenyum kearah junha, senyuman biasa seperti senyum perkenalan kepada orang yang baru pertama kali bertemu. junha balas tersenyum, “annyeong.. chukkae sunbae”, ujarnya pelan. “sunbae lagi?”,yoona penasaran. “ah.. mian. a-aku..”.

“kau kenapa?”, yoona mendekati junha. “..kau kenal junho oppa?”. junho tersenyum sinis kearah junha, junha menatap junho, dimatanya junho tampak bukan lagi pria yang hangat seperti dulu, ia sesegukan, setetes air matanya jatuh, tak bisa mengendalikan perasaannya lagi, segera ia menghapusnya, tapi percuma karena air matanya makin deras mengalir. junho tiba-tiba mengenggam pergelangan tangan junha, “jangan bertanya lagi padanya,yoona-ssi”,ia menarik junha berlari menjauhi kerumunan orang yang untungnya tidak menyadari apa yang terjadi diantara mereka bertiga. yoona kaget, mengikuti kepergian junho dan junha.

“yoona-ssi? chukkae ya..”,teman yoona menyalaminya, langkahnya terhenti, “ye, gomawo”.

“inikah yang kau mau?”,junho mendorong junha hingga tubuh gadis itu terbentur kedinding. “m-maksudmu?”,junha gelagapan, cemas kalau ada tamu undangan yang melihat mereka, “..k-kkita tidak sebaiknya disini, sunbae. aku keluar dulu, acara sudah mau dimulai”, junha melangkah melewati junho namun tangannya ditarik paksa oleh junho, badannya lagi-lagi membentur tembok. junho tampak tak menggubris pekikan junha yang kesakitan karena beberapa kali punggungnya membentur tembok. matanya tampak tak bisa lagi menahan emosi.junha ketakutan, matanya beradu pandang dengan mata junho, pria itu berubah beringas, ia tak lagi menemukan sorot mata lembut dari tatapan junho. tak bisakan junho melihat air matanya yang telah jatuh?


“lepaskan dia!”,seorang lelaki datang menghampiri mereka berdua, ia mengenakan jas hitam, wangi maskulin memenuhi sudut ruangan pesta itu dan badannya tak kalah tegap dengan junho, nichkhun. “oppa?”,junha kaget melihat pria yang datang menolongnya.

“siapa kau? aku tak ada urusan dengan kau”,junho gusar, ia mencengkeram krah kemeja nichkhun kasar, diperlakukan begitu nichkhun hanya tertawa panjang. “jika kau mempelakukan wanita seperti ini, semua lelaki pasti berurusan denganmu”,jawabnya kemudian.

“are you ok, junha?”,nichkhun menghampiri junha. ia tersenyum, “maaf aku terlambat datang”, sejurus kemudian nichkhun menarik pergelangan tangan junha menjauhi junho kemudian mengecup pipinya pelan, “pesawatku tadi delay satu jam, maaf ya”, ia mengedipkan matanya kearah junha, junha mengangguk “nde, oppa. gwenchana”.

junho menelan ludahnya, siapa pria itu? berani-beraninya dia mencium junha? “kau siapa?”,junho menghalang nichkhun, “aku? menurutmu siapa”,nichkhun tersenyum, ia membimbing junha meninggalkan junho.

“ya! ini belum selesai! junha, dengarkan aku dulu”,junho menarik tangan junha. “kau benar rela aku bertunangan dengan yoona?”,pertanyaan junho membuat junha terbelalak, nichkhun memegang bahu junha, junha menarik nafasnya sebentar, “hm.. kalaupun kau tak rela. kau bisa apa sunbae? acaranya sudah mau mulai”,junha menghapus airmatanya, kemudian ia meninggalkan junho yang terdiam disudut ruang kecil itu. dia benar, kalaupun dia rela, aku bisa apa sekarang? junho berdiri, memperbaiki jasnya dan menghembuskan nafas panjang, aku sudah memilih jalan ini, dan junha tampak tak peduli dengan perkataanku. pertunangan ini akan tetap terjadi. walaupun aku tak menghendakinya, dan juliette? aish, siapa pria itu?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

my baby, my love
look, just look at that look
she’s almost like me, saying how it’s easy to forget
i don’t want to believe it

a restless night
i’m so sick of my head hurting
i get on my knees
hit my chest, and even i cry
can something that can’t be done?

when the sad mucis flows
i think of you
why can’t i erase
a heartless you
stay! what did i do wrong? i was blind
i get trampled by both of your eyes
just tell me, what happen?


(shinee)


tbc xDD
PLEAS RCL ya chinguuu.. <3 ff baruku ada 2 .. hehehehehe.. yang ini tbc tapi.. <3
lagi lagi gumawo buat dongseng ku..
*nunduk*


kerusakan lambung tidak menjadi tanggung jawab author. TERIMA KASIH. (hidup pudding coklat!)

***

Siang itu panas terik, mobil fan rada mirip bus kelihatan melaju keluar tol menuju tempat wisata kota yang terkenal, DUFAN. (ya ampun, dufan pindah kekorea ya? xD).

isinya anak Super Junior semua. ada Leeteuk, Eunhyuk, Sungmin, Kang In, Ryeowook, Kibum, Donghae, Yesung, Siwon, Shindong, Kyuhyun, Hangeng, ama Heechul.

“asyik jalan-jalan”,ryeowook sama heechul tepuk-tepuk tangan.
“nanti aku mau foto sama monyet ah”,sungmin meluk bantal.
“monyet? noh, sama eunhyuk aja.. kan sama aja”,yesung nunjuk eunhyuk.
“iya, sama aku aja”,jawab eunhyuk.
“ga mau, kamu gak bisa gaya manjat monyet yang asli”,sungmin menolak.
“bisa tau, yee.. kamu gak tau skill terpendam aku selain dance sih”, eunhyuk bela diri.
“biarin..”,sungmin berkhayal foto sama monyet.

“ya ampun, kalian semua kaya orang bego aja”,siwon sewot terus masang headphonenya.
“cih, andre kim sewooot~”,heechul menoyor kepala siwon.
siwon kaget, membuka matanya.
“ya! kepalaku jangan sembarangan dipukul!”, heechul pura-pura tidak tahu.
“siapa yang pukul kepalaku tadi?”,siwon berdiri.
“dia”,heechul nunjuk hangeng.
siwon langsung bales noyor kepala hangeng.
“bukan aku!”,hangeng emosi.
“dia!” hangeng nunjuk leeteuk.
leeteuk yang lagi sleeping angel beauty dan tak berdosa langsung ditoyor sama siwon,
tiba-tiba leeteuk terbangun.
“akuu?? kenapa kau pukul aku, mr.panjang?” leeteuk berkacak pinggang dengan penutup mata yang sekarang dinaikin keatas kaya bando
belum dijawab siwon mobil tiba-tiba berdecit direm,
“ya tuhan!! kalian ini seleb bukan sih? ribuuuut aja dimobil. kaya anak kambing berantem, kalau mau ribut, sana turun! jalan sono sendiri ke dufannya, mau??”, sopir mobilnya mencak-mencak.
“maafkan kami pak sopirrr!”,ketiga belas pria paruh baya itu nunduk-nunduk sambil seruduk-seruduk kiri kanan.

perjalanan dilanjutkan, mobil kembali melaju.
“kyu, kamu punya makanan?”, kang in tanya kyuhyun.
“hm.. punya duooong, ada chitato, cha-cha, cheetos, taro.. kupat tahu juga ada”,kyu monyong.
“bagi dong..”,kang in minta tas kyuhyun.
“mau?”, kyu nyodorin tas ranselnya,
“he-eh. he-eh~”kang in, angguk-angguk.
“beli sendiri”,kyu melet.
“bener-bener! beli duooong sendiri”,donghae juga melet.
“kalau aku boleh minta?”,donghae noel-noel pipi kyuhyun”.
kyu senyum, “boleeh..”,donghae nari-nari kegirangan.
“aku boleh ya?”, kang in usaha lagi.
kibum yang melet, “beli duoooong..” (ikut-ikutan donghae, ya amppuunn.. kok kaya TK gini sih?)
kyu girang, “bagus bagus! kim kibum! kamu dapet coklat satu batang”.
“terima kasiiiih”, kibum ngambil coklatnya.

Sementara itu, ada sekelompok perampok yang sedang absen dipinggir jalan raya,
“kadir!”,
yang dipanggil menjawab, “hadir pak!”,
“sudah siap peralatannya?” si kepala gank rampok deketin si kadir.
“sudah pak…!! saya sudah check, ada cangkul dan bajak!”,
“bagus”, jawab si bapak.
“karim!”, si bapak ketua teriak lagi.
“hadir pak!”, jawab si karim,
“alat perang!”, teriak sibapak,
“obat nyamuk ama karung beras!”
“bagus!, itu target kita! ayo kita jarah!!!”
si bapak nunjuk mobil fan suju yang mau lewat.
“hadang mobil itu pake tali!”, sahut sibapak antusias dia sendiri make sebo nutup mukanya,maling professional. ckck patut diperhitungkan. xD
si sopir mobil kaget ngeliat pria bertopeng disiang bolong cegat mobil mereka pake tali plastik,
“ya ampun, rampok!”, dia teriak.
anak-anak suju yang lagi duduk, ama tidur males-malesan langsung panik,
“maling? really?”,kyuhyun meluk tas yang isi makanannya.
“iya, noh!”, sisopir ngerem mobilnya, pasukan maling berjalan kearah mobil fan mereka.
“gimana dong?”,sungmin panik,
“gak jadi foto sama monyetnya dooong”,
eunhyuk menjentikkan jarinya, “aha! lindes aja malingnya sampe gepeng pak sopir!”,
kibum menepuk pundak eunhyuk, “benar! lindes aja! abis itu kita kabur ke Indonesia, dufan disana lebih keren dari pada cabangnya yang di Seoul ini”,
“lindes.. lindes.. dosa tau”, kata ryeowook.
“iya ih, kejem bener. kita tembak aja mereka pake ketapel, gimana?”, shindong ngeluarin ketapel.
“dosa juga”,ryeowook geleng-geleng.
“terus?”, eunhyuk mikir.

“pasukaaaaan~!!!!”, leeteuk berdiri, beri aba-aba.
“SIAAAAPP!!”,semua member berdiri, sementara si sopir mobil udah kabur entah kemana.
ya ampun, sopir pengecutnya udah kabur.
“sembunyikan handphone dan uang kalian dalam tas saya ini,sekarang!!”, leeteuk ngeluarin semua isi tasnya.
semua member masukin handphone mereka,
siwon masukin headphone sama i-podnya, dompet.
ryeowook masukin handphone sama kamera digitalnya,
heechul masukin wig sama handphonenya, “wig?” leeteuk bengong,
“mahal tau.. beli di Indonesia (haha, Indonesia eksis ya xD) butuh waktu setahun aku nabung duit buat belinya”
semua member telah beres masukin barang berharganya.
kyuhyun, ya ampuuun. dia masukin makanan sama kaset gamenya,
“sangat berharga hyung, kalo ini sampai dimaling orang, aku gak mau nyanyi lagi”.
leeteuk pasrah, “ya sudahlah”.

“waw, saya kaya”, mata leeteuk hijau.
semua member natap leeteuk waspada.
“sepertinya justru di ranselmu lah yang tak aman hyung”, yesung manyun.
“sudah! tidak ada waktu lagi. kita sekarang gimana?”, alih leeteuk sambil sok mikir.
“tahan nafas! pura-pura mati!”,ide ryeowook.
“ide bagus.. super junior! tahan nafas dan non active mode on!”, leeteuk mengacungkan tangannya.

sementara si tas isi kekayaan mereka udah aman didalam tong sampah deket sungmin.
semua member suju pura-pura mati lemas, mata heechul merem melek.
“kok belum dateng ya?”, donghae buka suara.
“iya ya?”, siwon duduk, cool lagi.
“sempet makan kupat dulu gak ya?”kyuhyun mau ngambil tas ransel leeteuk.
“gak boleh! tas itu sudah aman dan steril, dilarang menyentuh”,titah leeteuk.
kyuhyun manyun, “ya elaah~ pelit amat”
kibum setengah berdiri, “mana sih malingnya? lama amat”
“hyuk jae, kakimu bau. pindahkan dari dadaku”, hangeng nunjuk kaki eunhyuk didadanya.
“kan ceritanya mati suri”,eunhyuk manyun.
“iya, tapi arahkan ketempat lain, bisa-bisa aku beneran mati gara-gara kakimu ini”
“kemana?”..
“ssssttt!!”, donghae merunduk.
“itu mereka lagi congkel pintu, mati lagi”, kyuhyun nutup mata.

suasana begitu sunyi.
“pak ketua, mereka pingsan!”
kadir menunjuk anak-anak suju.
“benarkah?”,si ketua celingak-celinguk terus noel-noel pipi kibum.
yang ditoel-toel gak respect.
“wah benar! jangan-jangan mati”,si ketua heboh.
“padahal belum pada kita bacok lho pak ketua”, kadir angkat bicara.
“iya.. wah~ gimana dong?”, karim panik.
“cek nafas mereka!”, ketua masuk kedalam mobil.
“aku cari dulu benda berharga mereka”, si bapak ketua lebih masuk kedalem fan.
pak ketua bongkar tas ransel shindong, isinya script mbc semua.
terus pindah ke ransel sungmin, isinya gaun tidur pink semua.
beralih ke eunhyuk isinya shampoo semua.

karim dan kadir cek nafas anak suju.
mulai dari sungmin, eunhyuk, donghae, siwon daaan seterusnya.
“ya ampun pak! mereka udah tiwas, gak nafas lagi”, kadir takut.


si bapak ketua geleng-geleng, “isi tas mereka ga mutu semua”.
mata si bapak tertuju kearah ransel terbesar milik kangin, siapa tau isinya duit.
“dapet duit segepok pun gak papa lah, dari pada gak dapet sama sekali”,kata si bapak. tapi begitu di cek, “ya ampun.. apa ini?”, isinya sandal jepit semua.
“tas mereka merek brand terkenal semua, tapi isinya kok?”
“kita maling tas mereka saja pak ketua!”, kadir unjuk tangan.
“ha! kamu pintar. mungkin lagi gak rezeki ya kita malak hari ini”, si ketua lemes.
kadir ama karim ngeluarin isi tas member anak suju, terus ngeloyor pergi ngikutin bapak ketua keluar dari fan.
“semoga arwah mereka diterima disisi-Nya yang pak ketua”, karim melankolis.
“iya, terimakasih tasnya..”,sahut si ketua, natap member suju dengan mata berkaca-kaca.
mereka bertiga jalan ngejauhin fan, sambil nenteng 12 tas ransel anak-anak suju yang mereknya terkenal.

mana satu lagi?
tas ransel leeteuk terselamatkan! hahaha xD
disangka paling takut diambil, gak taunya yang paling aman.

mata heechul terbuka, “mereka pergi!”
“asyik, foto sama monyetnya jadi”,sungmin nepok-nepok tangan eunhyuk.
“sama aku aja yuk”,eunhyuk usul lagi.
“gak mau”,sungmin melet.
“sama aku ajaa, ayoook~”,eunhyuk merajuk.
“gak mauuu~”,sungmin balas merengek.
“ranselkuu~”,donghae histeris.
“alaaah~ cuma satu doang juga, lebay deh ah~”, leeteuk mencibir.
“ya iyalah, kamu ga masalah. ransel kamu masih utuh, cih~”,siwon ikut manyun.
“kupat tahu!”,kyu mengambil tas ransel leeteuk dari tong sampah, ngeluarin kupatnya, asyik makan.
“bagi dong..”,kang in minta lagi.
“nih.. segigit ya?”,kyuhyun nyodorin kupat ditangannya.
kang in gigit gede-gede.
“ya! kau makan semuanya~!”kyuhyun sewot.
“terima kasih”,kang in senyum devil.
semua member sibuk beresin perabotan mereka yang pada kececeran, sandal jepit kang in, shampoo eunhyuk, gaun tidur sungmin, dll.
“hyung, kok sandal jepit sih?”,yesung tanya.
“made in Indonesia tau..”,jawab kang in.
“yang pinknya ada gak ya?”,tanya sungmin.
“ntar deh, pas kita ke Indonesia buat SS3 aku tunjukin tempat belinya. si mbak-mbaknya kasih murah lho..”,kang in promosi.
“berapaan?”,masalah murah, heechul angkat bicara.
“3 sepuluh ribu”, jawab kang in.
“ha? 10000 won?”, kibum melotot.
“kaga, 10000 rupiah”.
“iya aku mau.. besok pas di Indonesia anterin aku yaa..”,sungmin semangat (nb : si mba-mba yang jual sandal jepitnya aku lhooo,lee sung min datanglah, sayang xD)
“aku mau juga..”kibum unjuk tangan.
“oke aman!”, kang in senyum.

sementara itu, si bapak ketua, kadir dan karim duduk di trotoar pinggir jalan, tempat absen tadi. “ya ampun, hari ini kita ga beruntung ya..”,kadir lempar batu kejalanan.
“mana jalanan sepi lagi”, karim nyabutin rumput.
“kenapa kita gak maling fan mereka aja?”,bapak ketua sadar dari kebodohan.
“ya ampun, benar juga! fan mereka harganya pasti muahaaaal kalo kita jual ke pak samsudin dikampung sebelah”, kadir nepok kepalanya.
“kenapaa juga baru sadar pak ketuaa??”,karim buang nafas.
“berani kau bicara begitu terhadapku, yang ketua siapa?”, bapak ketua emosi.
“maaf pak ketua”, karim nunduk.
“ayo kita bawa kabur fan mereka”,bapak ketua berdiri, tersenyum kemenangan.
“terus mayatnya?”,tanya kadir.
“kita buang ke kebon pisang sono”,sahut si ketua.
“oke…”,2 anak buah si ketua langsung semangat lagi.
namun sayang seribu kali sayang, baru saja mereka akan melangkahkan kaki dan mengayunkan tangan menuju fan anak suju, tiba-tiba mobil fan itu melaju dengan sopir mr. choi siwon.
“itu..”,kadir nunjuk fan.
“jalan sendiri, pak ketua. fannya ada hantunya!”,karim histeris.
si ketua melotot,”mereka tidak mati, cepat kejar mobil mereka!”,si ketua berlari.
“hey! jangan kabur kalian!”si ketua teriak-teriak kearah fan.

member suju yang diatas fan malah sibuk nyanyi,
“naik-naik.. kepuncak gunung, tinggi-tinggi sekaliiiii”,
donghae ama hangeng tepok-tepok tangan.
kyuhyun makan chitato,
dan sungmin ama eunhyuk malah sibuk poto-poto sok sexy berdua.
siwon melihat si bandit-bandit nakal ngejar dari spion, dia ketawa.
“mereka elf kali ya?”, siwon nyengir.
“segitu amat ama kita, sampe ngejer fan”, leeteuk ngeluarin kepala dari jendela.
“pasukaaan!”, teriak leeteuk.
koor member berdiri, “siap!!”
“keluarin dari jendela kepala kalian semua, sampaikan salam terhangat buat elf kita yang setia dibelakang”,titah leeteuk.
“annyeooong!!! urineun syupe juniii~”
“OYOOOOOOOOO~!!!!” teriak mereka semua.
si bapak ketua udah ngos-ngosan ngelambai-lambai tangan kearah fan,
e, mereka yang di fan malah nyangka si bapak kesenengan terus bales daag-daag-an
(bener-bener banyak kesalah pahaman disini diantara dua golongan ini).
“kami juga cinta kaliaaaaannnnnn”, kyuhyun teriak,mulutnya penuh sama chitato.
ketiga bandit itu terkapar ditengah jalan raya.

“yeeeee!!!! Ke DUFAAANNN!!!”semua member tertawa cekikikan. TANPA MERASA BERSALAH SAMA SEKALI.
“monyet monyeeett”, sungmin mencak-mencak kegirangan.

***
pesan moral :

1. hindari bawa mobil dijalanan sepi, karena dikhawatirnya banyak penyamun kelas kakap mencari mangsa. kalau anda memang tak ada jalan lain menuju tempat tujuan, apa boleh buat, saran saya, lengkapi mobil anda dengan fitur pesawat mini. jdi bisa terbang juga. (penyamun 2010 belum punya jet, baru punya golok aja) -___-“ jadi anda aman mengudara.
2. perampokan dadakan bisa anda alami, namun ada cara menghindarinya, pura-pura mati suri (PERLU PERHATIAN!! CARA INI AKAN MEMPAN asal anda pesan dulu pada sang bandit waktu mau ngerampok untuk tidak mengecek detak jantung anda tapi hanya nafas saja) karena nafas bisa ditahan, tapi detak jantung tak bisa dihentikan, walaupun sedetik. ;) jadi dia taunya anda beneran mati.
3. jangan pakai ransel mahal saat jalan-jalan.
4. tempat paling aman menyembunyikan tas adalah tong sampah (nah lho? -____-“).
5. anak SUJU adalah anak-anak yang saya cintai sampai detik ini ( pesan moral kah?)
6. Sendal jepit Indonesia terkenal sampai Seoul (mari kita buka lapak sandal di Korea) !!!
7. DUFAN buka cabang di Seoul. (dufan gak ada monyetnya, umin sayaang)
8. sering-seringlah cuci kaki anda, agar tidak bau. (eunhyuk ;P)
9. Jika anda dirampok, tetaplah tenang, jangan panik, makan kupat tahu juga boleh ;D
10. terakhir, rajinlah menabung, beribadah, dan rajinlah browsing untuk liat perkembangan terakhir anak SJ dan comment semuaaaa FF ku nyahahahaha xD)

sungguh, ini kali pertamanya saya bikin cerita ABAL GINI. yang suka tolong rcl, yang gak suka juga tetep rcl, yang cuman baca dosa lho (niru ryeowook) ;)) poko’nya RCLnya banyakkiiiin. GAMSAHAMNIDA!! (ungkapan kegembiraanku pada FF ini ditujukan buat dongsaengku yang lulus masuk sekolah bagus, padahal daftarnya di sekolah itu doang, kalo gak lulus masa ga sekolah? kemaren pas pulang tes.. bilangnya.. “ya ampun uniii, soalnya susah xD”, tapi kamu lulus juga nakk -_____-* salut sayang)

( ririst # leesungmin # terimakasiiih pembaca sekaliaaan ) ^_________^”