ni ending bikin saiia mewek- mewek...

Cici huhuhu~

gumawo udah boleh copas..


Let's cekidot aja chingu..

 

Genre: Sad Romance
Page: 3 shoots
Main Cast
Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun
Author as Park Younghyun
Park Jungsoo as Leeteuk
Kim Eunsoo


--------------------------
----------
Kyuhyun-ssi... sarang han dago! Kyuhyun-ssi, sarang man haja. Sarangeun modeun geosul chiyuhanayo. Kau tidak akan mati.......
------------------------------------
Chapter 3: 'Miracle' ? [ending]

"Jang!Jang! Aku bawa sesuatu untukmu." Younghyun menunjukkan kotak bekal yang ia bawa pada Kyuhyun.
"Mwoya?" tanya Kyu yang masih duduk bersandar di tempat tidurnya.
"Makanan sehat!" seru Younghyun, Kyu menyipitkan mata.
"Ah~ jangan bilang sayur lagi. Setiap hari aku makan makanan yang tidak ada rasanya, ini membosankan, chagii. Ditambah lagi sayur itu..."
"Wae? Kau tidak suka aku bawakan makanan? Sebelumnya kau selalu minta aku masakkan sesuatu, sekarang malah menolak makanan dariku.Huhh!" Younghyun pura-pura marah.
"Aniya~ bukannya aku tidak suka kau masakkan makanan, tapi aku...ah~ sudahlah. Bawa kesini, aku lapar."
Younghyun tersenyum penuh kemenangan. Ia pun menyiapkan makanan itu untuk Kyuhyun.
"Sepertinya menu hari ini kurang lengkap." ujar Kyu sambil melahap makanan buatan yeoja-nya itu.
"Mwo? Kau mau apa lagi, Kyuhyun oppa?"
"Hmmfftt!" Kyu menahan tawa dengan mulut yang masih penuh makanan mendengar panggilan dari Younghyun untuknya barusan, oppa.
"Kenapa tertawa oppa-ah?" Younghyun bersikap sok manis, menggoda Kyuhyun.
"Ya~! Kau salah minum obat? Tiba-tiba memanggilku seperti itu."
"Ani~ bukankah ini romantis? Benarkan oppa?" Younghyun menaik-naikkan alisnya, lucu. Kyuhyun akhirnya menoyor kepala Younghyun. "Ya~! Oppa! Kau kasar!"
"Haha~ berhenti bersikap sok manis seperti itu, kau membuatku merinding. Oh y, kenapa tidak ada sup rumput laut?"
"Sup rumput laut?" tanya Younghyun kebingungan, ia berpikir sejenak. "Kya~ kau ulang tahun? Kenapa tidak memberitahuku?"
"Ani~ bukan aku, tapi kau, chagii-ah." ungkap Kyu. Younghyun kembali berpikir, mengingat tanggal lahirnya.
"Hey~ kau pasti salah ingat. Ulang tahunku itu lusa. Bukan hari ini."
"Tapi aku sudah menyiapkan hadiah untukmu, chamkkamanyo." Kyuhyun meraih laci meja disamping tempat tidurnya, ia mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru yang sudah diberi pita berwarna putih. Sepertinya Younghyun pernah melihat hadiah itu sebelumnya, ya, itu yang ada dilaci meja di kamar Kyu.
"Aku sudah lama menyiapkan ini. Untukmu... :) " Kyu tersenyum menyerahkan kotak itu pada Younghyun.
"Ini tidak surprise lagi, ulang tahunku masih dua hari lagi." Younghyun mengambil hadiah dari Kyu itu, walaupun tidak diberikan tepat pada hari ulang tahunnya, tapi ia sangat terharu mengetahui Kyuhyun sudah lama menyiapkan kado ini untuknya.
"Rencananya dulu akan ku titipkan pada Teukie hyung saja, seandainya kau tidak tau semua ini." Kyuhyun menatap mata Younghyun dalam. "Aku bukannya lupa, chagi-ah, tapi sengaja. Menunggu dua hari lagi rasanya begitu lama, aku takut tidak ada besok dalam hidupku :) " Younghyun tertegun, Kyu tau Younghyun sekarang sudah ingin menangis, terlihat dari mata wanita itu yang sudah berkaca-kaca.
"Bukan saatnya menangis, chagi-ah. Aku masih punya satu hadiah lagi untukmu." Kyu kali ini mengambil ponselnya, ia seperti mencari salah satu file di dalam ponselnya itu. "Coba dengar... aku merekamnya tadi malam." wajah Kyu terlihat senang sekali menunjukkan yang satu ini. Kyu lalu membesarkan volume suara ponselnya.
haessari ttaseulhage naerideon geu nal [sinar mentari memancarkan kehangatan, menyinari hari itu]
ontong pureunbicheun deohaegago yeorin haneurarae areumdaungeudae [seluruh cahaya biru dan yang di bawah langit yang lembut menambah keindahanmu]
sesangui bitgwa mannatjyo [aku telah menemuimu di dunia yang penuh cahaya ini]
eonjena chukbogi gyeote isseojugil byeonhameomneun moseubeuro [kapanpun akan kuberikan doa restu di sisimu dan tidak akan pernah berubah]
yeongwonhi sarangi geudael gamssajugil saengil chukhahaeyo geudae [aku akan melindungimu dengan cinta yang abadi, selamat ulang tahun untukmu...]
kkumcheoreom seuchyeoganeun geudaeui miso [serasa mimpi, senyummu menghampiriku]
jichin naui mameul yeoreogago [membukakan hatiku yang lelah]
baraman boado kkumimeomneun maeum neul hamkke hago sipeoyo [nampak sederhana saja, hatiku ingin selalu bersamamu]
yeongwonhi sarangi geudael gamssajugil saengil chukhahaeyo geudae [aku akan melindungi dengan cinta yang abadi, selamat ulang tahun untukmu]
Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday my dear. Saengil Chukhae :)

Mendengarkan rekaman suara Kyuhyun yang merdu menyanyikan lagu ulang tahun untuknya, membuat Younghyun tidak bisa menahan air mata harunya lagi. Entah mengapa mendengar lantunan lagu yang bertempo lambat itu membuatnya sedih. Younghyun spontan memeluk Kyuhyun. Sebenarnya ada perasaan sedih yang lebih besar lagi di hati Kyu, sedih tidak punya kesempatan menyanyikan lagu itu di tahun yang akan datang. Tapi ia tidak akan pernah menangis di depan Younghyun, orang yang sangat dicintainya itu.
"Kita rayakan dimana, chagi-ah?" tanya Kyu disela sambil memeluk Younghyun yang sudah menangis sesegukan.
------------------------------------------
2 hari kemudian...
"Saengil chukhae!!!" seru Kyuhyun.
Hari ini Younghyun merayakan ulang tahunnya bersama Kyuhyun di rumah sakit, sebelumnya ia sudah mendapatkan kejutan ulang tahun dari Teukie tadi malam.
"Buat permohonan dulu, chagi-ah." ujar Kyu sebelum Younghyun ingin meniup lilin kue ulang tahunnya.
"Kita buat permohonan bersama-sama, otte?"
"Ok."
Keduanya hening menutup mata untuk beberapa saat, mengucapkan permohonan di dalam hati masing-masing. Kemudian mereka bersama-sama meniup lilin-lilin itu.
"Apa aku boleh tau apa permohonan Kyuhyun-ssi?"
"Permohonan tidak akan terkabul kalau diberitahu ke orang lain, kau tau kan?"
"Itu mitos, chebal, aku ingin tau."
Itu lah sifat Younghyun, selalu penasaran dan ingin tau.
"Geureom..." Kyuhyun mengamit dan menggenggam jemari Younghyun, sambil menatap Younghyun lekat dan penuh rasa sayang. "Aku berharap semoga Younghyun-ku selalu hidup sehat dan bahagia, mendapatkan apa yang ia ingin. Dan... aku berharap di saat kehidupan bermula kembali, kau dan aku akan bertemu lagi, dimana kau tetap Younghyun yang sekarang ini, dan aku...aku bukanlah orang yang sedang sakit. Dan ada lagi, tapi sepertinya yang ini sulit untuk dikabulkan Tuhan :D "
"Mwoya?"
"Aku ingin menikahimu, bagaimana menurutmu? Mustahil kan? Kau dan aku sama-sama sudah mendengar dari Eunsoo noona, jantungku semakin lemah. Walaupun melakukan operasi, aku hanya bisa bertahan sebentar, itupun kalau berhasil. Kau mau menjadi janda saat kita belum genap sebulan menikah? hahaha~" ujar Kyu dengan nada bercanda.
"Tidak ada yang tau rencana Tuhan, Kyuhyun-ssi. Kenapa kau begitu pesimis?"
"....."
"Kyuhyun-ssi, nawa gyorhonhejulle?"
Kyuhyun terbelalak mendengar pernyataan Younghyun, lalu tawanya pecah.
"Bwhahaha~ Ya~! Kau benar-benar sangat ajaib. Kau sedang melamarku?"
--------------------------------------------
Leeteuk masih tidak habis pikir mendengar permintaan Younghyun padanya pagi ini, adiknya itu meminta restu untuk menikah dengan Kyuhyun.
"Hyun-ah, kau jangan bercanda. Menikah itu bukan main-main."
"Aku tidak main-main oppa. Apa aku salah ingin menikah dengan orang yang aku cintai?"
"Masalahnya kau tau sendiri, Kyuhyun sekarat."
"Kya~! Berhenti bicara seolah-olah Kyuhyun itu akan mati! Semua dokter di rumah sakit itu bukan Tuhan, mereka tidak berhak memvonis hidup seseorang!" teriak Younghyun penuh emosi.
"Hyun-ah, berpikir jernihlah. Kau ingin menikahi Kyuhyun hanya karena ingin mengabulkan permohonannya."
"Aniya~ oppa. Aniya~ bukan karena itu, tapi karena aku dan Kyuhyun-ssi benar-benar saling mencintai. Chebal... mengertilah..." ujar Younghyun lirih.
--------------------------------------------
Februari 2010, Younghyun dan Kyuhyun kembali ke Korea setelah melaksanakan pesta pernikahan yang hanya di hadiri keluarga dan sahabat dekat. Sebuah pesta pernikahan sederhana yang dilaksanakan di sebuah gereja kecil di Kepulauan Ellis, Amerika. Tapi bagi Kyu-Young pernikahan itu benar-benar indah.

Proposal Younghyun untuk melakukan penelitian tugas akhirnya di Korea disetujui pihak kampusnya, dan Kyuhyun juga memutuskan melanjutkan therapy pengobatannya di Korea, padahal sebenarnya pengobatan di Amerika jauh lebih canggih.

4 p.m waktu Seoul, Kyu-Young sampai di Incheon Airport bersama kedua orang tua Kyuhyun dan Ah Ra, kakak perempuan Kyuhyun. Sementara oppa Younghyun, Leeteuk yang masih terikat kontrak kerja harus menetap di Amerika.
"Umma,Appa, aku dan Younghyun sepertinya langsung pulang ke apartemen." ujar Kyuhyun pada orang tuanya.
"Oppa, apa tidak sebaiknya ke rumah mertua dulu?" kata Younghyun.
"sst! Besok kita juga bisa mengunjungi appa-umma, chagi-ah." bisik Kyuhyun.
"Gezz~ sepertinya ada yang sudah tidak sabar." celetuk Ah Ra, membuat Kyuhyun malu.
"Geureom. Kau jaga istrimu baik-baik saja. Besok datanglah kerumah." pesan Mr. Cho. "Hyunnie, abeonim dan omonim pulang duluan." ujar Mr. Cho pada Younghyun.
"Ne~ abeonim, eomonim. Jhalgha."
"Younghyun-ah, fighting!" seru Ah Ra sebelum memasuki mobil, Younghyun hanya tersenyum simpul menanggapinya.
----------------------------------------
Kyu-Young memasuki tempat tinggal baru mereka. Sebuah apartemen di lantai 15 terletak di kawasan Yeouido.
"Ayo masuk." ajak Kyu setelah menekan beberapa tombol panel di depan pintu apartemennya. Pandangan Younghyun lekat menyusuri tiap sudut ruangan dengan konsep minimalis itu.
"Ottoke? Kau suka?" tanya Kyu yang sedang mengangkat barang-barang mereka.
"Ne~ :) Dapurnya luas. Jhoahe."
"Itu studio musikku, aku bisa bekerja disana sambil melihatmu memasak untukku." ujar Kyu menunjukkan ruangan studio dengan dinding kaca yang berhadapan langsung dengan dapur. "Sebelumnya tidak disana, tapi aku meminta appa merenovasinya sebagai kado pernikahan kita."
"Jhoahe. Gomawo, oppa-ah. Oppa, kau ingin mandi? Aku siapkan air hangat untukmu."
"Ne~ kamar mandinya di sana." tunjuk Kyu.
-----------------------------------------
Kyuhyun menghampiri istrinya yang sedang mengeringkan rambut, duduk di sisi tempat tidur mereka.
"Apa kau tidak lelah, chagi-ah?"
Younghyun terkesiap saat merasakan jari kekar Kyuhyun memijit pundaknya pelan, ia pun membalikkan tubuhnya. Kini mereka berhadapan.
"Aniya~ oppa. Kau lelah?"
"Sedikit. Apa rencanamu untuk malam pertama kita?" tanya Kyu sambil menepikan rambut Younghyun yang masih lembab terjuntai di dahinya. Younghyun tersipu mendengar pertanyaan suaminya itu.
"Molla~ aku pikir kau sudah punya rencana sendiri, oppa-ah." Younghyun tersenyum jahil.
"Chagi-ah." panggil Kyu lagi, kini ujung jari laki-laki itu tengah bergerak mengikuti garis wajah Younghyun yang oval sambil menatapnya dalam2.
"Ye~?" jawab Younghyun, matanya membalas tatapan Kyuhyun yang hangat padanya.
"Gomawo."
"Untuk apa?"
"Semuanya." jawab Kyu singkat, dilanjutkan dengan sebuah kecupan di dahi Younghyun, beberapa detik lalu bibir Kyu yang terasa dingin mulai turun mengecup hidung Younghyun dan akhirnya bibir mereka berpagutan. Mereka saling mencumbu dengan kecupan-kecupan lembut, pasangan itu larut dalam cinta mereka.
----------------------------------------------
Younghyun baru terjaga dari tidurnya yang lelap, ia merasa letih setelah puas semalaman 'bermain' dengan Kyuhyun. Younghyun merasakan hawa pagi yang dingin menusuk kulitnya yang tidak tertutup benang sehelaipun. Younghyun menarik selimut menutupi bagian tubuhnya hingga dada. Di lihatnya Kyuhyun masih tertidur dengan sangat lelap, Younghyun pun beringsut menyamakan posisi kepala mereka hingga saling berhadapan. Cukup lama Younghyun memperhatikan wajah Kyuhyun yang polos saat tertidur, seperti bayi. Tiba-tiba saja bibir Kyuhyun membentuk senyuman sementara matanya masih tertutup.
"Apa aku begitu tampan?" tanya Kyu dengan sebelah matanya yang terbuka mengintip. Ternyata laki-laki itu sudah bangun daritadi.
"Nde~ suamiku sangat tampan. Aku belum pernah melihat wajahmu sedekat ini sebelumnya. Sekarang aku baru benar-benar jelas melihatnya, dagu suamiku yang lancip, garis bibir suamiku yang lucu, hidung suamiku yang mancung, mata suamiku dengan satu garis lipatan, bola matanya yang hitam dan alisnya yang tebal. Dan saat tersenyum pipi ini akan memadat terlihat sangat menggemaskan." ujar Younghyun sambil menyentuh setiap bagian wajah Kyu yang disebutkannya. Kyuhyun tersenyum.
"Aku juga baru melihat dengan jelas bola mata istriku yang coklat, bulu matanya yang panjang, alisnya juga tebal, hidung istriku yang kecil dan mancung, garis wajahnya yang oval, serta bibirnya yang juga mungil.Dan..." mata Kyu mengerling nakal, telunjuknya turun ke leher lalu ke dada Younghyun, ingin menarik selimut yang menutupi dada Younghyun. Tapi Younghyun dengan cepat menahan tangannya.
"Dan apa?" tantang Younghyun.
"Dan...dan sifat anehnya yang menggelikan. haha~"
-----------------------------------------
"Chagi-ah, chukhae!" seru Kyuhyun saat Younghyun sedang menyiapkan sarapan untuknya.
"Chukae? Untuk apa?"
"Chukhae, atas pernikahan kita yang memasuki usia 2 hari." ucap Kyuhyun bersemangat membuat Younghyun tergelak.
"Hwoooa~ kau berlebihan, oppa-ah. Apa ini berarti setiap hari kita merayakan hari pernikahan kita?"
"Ne~ kalau kau tidak keberatan. Oh y, nanti setelah pulang dari rumah sakit kita kencan y?"
"Kencan?"
"Ne~! Bukankah dulu kau bilang setelah sampai di Korea akan pergi berkencan sepuas-puasnya? Jadi mulai hari ini aku akan mengajakmu berkencan, sampai kau puas. Minggu pertama ini aku yang putuskan tempatnya, minggu selanjutnya kau. Otte?" Kyuhyun terlihat sangat antusias. Younghyun setuju-setuju saja dengan usul suaminya itu.
------------------------------------------
Kyuhyun's POV
Hari ini pernikahanku dengan Younghyun memasuki minggu ke-lima. Singkat sekali rasanya waktu yang kulalui bersamanya. Aku tidak mau melewatkan satu haripun tanpa Younghyun disampingku. Seharusnya aku bertemu dengannya lebih awal, tapi sudahlah, Tuhan telah menuliskan takdir yang seperti ini. Sesingkat apapun, aku tidak akan pernah menyesal.
"Oppa, hari ini kita tidak usah kemana-mana. Setelah dari rumah sakit kita menghabiskan waktu di rumah saja. Kau tidak boleh kelelahan." ujar Younghyun sambil merapikan blazer ku. Kami bersiap-siap akan pergi ke rumah sakit.
"Ne~ algetseumnida, omma mama." candaku. Kudengar ia tertawa mendesis.
"Chagi-ah, kesini sebentar." kutarik tangan Younghyun ke depan cermin, ia berdiri disampingku. Kulihat bayangan kami dicermin itu. "Hehe~ benar, ternyata kita memang terlihat serasi."
"Gezz~ kau ini aneh sekali, oppa. Sana siapkan mobilnya, kita pergi." Younghyun meninggalkanku merapikan baju-baju kotor kami. Younghyun tidak tau saat ini di hatiku ada berapa besar ketakutan. Takut meninggalkannya.

Waktu seharian ini kami habiskan untuk melakukan aktivitas di rumah. Aku di studioku dan Younghyun sibuk berkutat dengan desain-desain di meja arsiteknya.Lihatlah, cantik sekali yeoja-ku itu. Caranya tersenyum, cara ia menyeka keringat di dahinya saat memasak, cara ia mengaitkan rambutnya kebelakang telinganya saat ia sibuk membuat sebuah desain, dan wajah seriusnya itu, semuanya benar-benar cantik. Aku tidak pernah puas mengaguminya.
-------------------------------------------
Younghyun menyadari kalau mata Kyuhyun sedang mengawasinya dari dalam studionya sedari tadi. Wanita itu lalu menghentikan kerjanya dan beranjak menuju studio Kyuhyun. Ia mengetuk dinding kaca itu, Kyuhyun terlihat buyar dengan lamunannya, lalu laki-laki itu melemparkan senyuman khasnya ke Younghyun.
"Masuklah." ujar Kyu. Walau Younghyun tidak dapat mendengar suara Kyuhyun dari dalam ruangan kedap suara itu, tapi ia bisa mengerti ucapan Kyuhyun dari gerak bibir dan isyarat jari laki-laki itu.
"Aku sedang menyiapkan hadiah untukmu, sebuah lagu." ujar Kyuhyun yang masih duduk melipat tangan didepan dadanya. Younghyun masih berdiri di dekat pintu.
"Boleh aku mendengarkannya sekarang?"
"Masih belum selesai. Tapi aku bisa memainkan melodinya untukmu." Kyuhyun pun beranjak menuju piano klasik-nya diikuti Younghyun duduk di sampingnya. Jari-jari Kyuhyun mulai dengan lincah menekan tuts-tuts piano hingga menghasilkan rangkaian bunyi yang merdu.
--------------------------------------------
Younghyun terbangun dan menggeliat di atas tempat tidurnya saat merasakan sinar matahari mengganggu matanya, menyusup masuk melalui jendela kamarnya yang berlapis kaca. Younghyun mendongak sambil berusaha membuka matanya yang masih merasa ngantuk, mencari sosok Kyuhyun yang biasanya pasti masih tertidur. Tapi hari ini berbeda, sebelah bagian tempat tidur Younghyun kosong, tidak ada suaminya. Kemana? Younghyun lalu keluar kamar mencari tau dimana Kyuhyun, apa mungkin laki-laki itu sedang memasak? Karena hidung Younghyun mencium wangi makanan dari arah dapur. Tidak ada Kyuhyun, hanya ada hidangan untuk sarapan dan secarik note di atas meja makan.
Makan yang banyak, setelah itu mandi dan bersiap-siap. Hari ini kita kencan kan? Sebentar lagi aku menjempumu, tidak boleh terlambat atau kita putus.
p.s jangan berdandan terlalu cantik, aku tidak suka laki-laki lain memperhatikanmu

Younghyun tersenyum geli membaca note dari Kyuhyun.
"Putus? Memangnya kita sedang pacaran?"
Selesai menghabiskan sarapannya, Younghyun pun segera bersiap-siap. Ia tidak ingin terlambat pergi 'berkencan' dengan suaminya hari ini. Younghyun merasa kalau hari ini kencan mereka tidak seperti biasanya, dipikirannya, pasti Kyuhyun sedang menyiapkan kejutan untuknya.
-------------------------------------------------
Kyuhyun's POV
Hari ini white day, sebenarnya bukan momen besar bagiku, karena aku tidak pernah merayakannya. Valentine day atau sejenisnya, menurutku itu konyol. Tapi aku merasa white day yang sekarang berbeda, mulai sekarang aku akan merayakan hal kecil seperti ini bersama Younghyun. Hari ini aku berencana memberikan Younghyun coklat disaat kencan kami nanti, juga lagu dan seikat bunga. Aku baru sadar kalau selama ini aku belum pernah memberinya bunga, gezz.
Pagi-pagi sekali aku sudah mulai menyiapkan kejutan kecil untuk Younghyun, walau aku merasa sedikit kurang enak badan. Belakangan ini memang kondisiku rasanya tidak baik dan aku mudah kelelahan.
Sekarang aku sedang berada di toko bunga yang tidak jauh dari apartemenku. Aku dibantu penjaga toko sedang memilih bunga yang cocok untuk Younghyun.
"Bagaimana kalau antara tulip dan daisy?" saran penjaga toko itu padaku. Tulip, ya, aku tau bunga itu sangat indah, artinya kesetiaan.
"Tulip melambangkan kesetiaan." ungkap penjaga toko itu, seperti yang aku ketahui."Daisy juga melambangkan kesetiaan, dan keceriaan." tambahnya.
Hm~ aku tertarik pada Daisy. "Berikan aku sebuket daisy." kata ku pada penjaga toko tadi. Aku mengikuti langkah wanita penjaga toko itu ke mejanya di sudut ruangan itu. Deg! Tiba-tiba saja jantungku terasa menghentak kuat dan sekarang dadaku rasanya sesak sekali. Aku menekannya sebentar, sampai aku memastikan ini tidak akan apa-apa. Setelah membayar aku pun melangkah keluar toko, sekarang tujuanku toko coklat. Lagi-lagi dadaku terasa nyeri saat akan membuka pintu mobil. Aku masih menahan sakit ini sampai mobilku terparkir di depan toko coklat, tapi sekarang aku merasakan oksigen sulit mengalir ke paru-paruku.
-----------------------------------------
Orang-orang berkerumun didepan Chocolate Gallery, setelah sebelumnya seorang laki-laki terlihat limbung dan jatuh pingsan setelah turun dari mobilnya yang terparkir di depan toko coklat itu. Salah satu dari orang-orang itu kemudian mengangkat laki-laki tadi ke dalam mobilnya lalu melaju menuju rumah sakit terdekat.
-----------------------------------------
Younghyun tengah berdiri di depan gedung apartemennya menunggu kedatangan Kyuhyun, ia sudah tidak sabar. Sudah cukup lama Younghyun menunggu, kira-kira 20 menit. Ia melirik jam di ponselnya kemudian tersenyum setelah melihat wallpaper ponselnya yang lucu, potret Kyuhyun yang sedang tertidur. Sejurus ponselnya berdering, nama Kyuhyun tertera dilayar ponsel. Ia segera menyambut panggilan itu.
"Oppa~!" seru Younghyun. "Eodiya?" tanya-nya lagi. Younghyun terdiam sebentar.
"Ye~ aku istrinya. Ada apa dengan Kyuhyun? Dia dimana?"
Setelah menutup telpon Younghyun pun bergegas berlari mencari taksi, tujuannya sekarang rumah sakit umum Kangnam. Dalam perjalanannya Younghyun menghubungi mertuanya, meminta mereka untuk datang ke rumah sakit.
--------------------------------------------
Younghyun memasuki ruangan perawatan suaminya dengan langkah gontai, ini kedua kalinya ia melihat laki-laki itu terkapar di rumah sakit. Sebelumnya beberapa bulan yang lalu di Amerika, tapi kondisinya benar-benar berbeda. Dulu Kyuhyun hanya tertidur karena pengaruh obat, tapi sekarang ia tertidur karena koma. Selang oksigen dan alat pendeteksi detak jantung terpasang ditubuh Kyuhyun. Younghyun menangis hebat melihat keadaan suaminya sekarang, apalagi teringat ucapan dokter yang menangani Kyuhyun tadi.
"Hanya keajaiban yang bisa membuat Tn. Cho Kyuhyun bertahan lebih lama lagi. Kondisi jantung kirinya benar-benar buruk."
Younghyun duduk di sisi tempat tidur Kyuhyun, lalu menggenggam tangan Kyuhyun yang terasa dingin. Ia memperhatikan monitor yang menunjukkan aktivitas detak jantung Kyuhyun, monitor itu menunjukkan garis-garis yang sesekali bergerak naik dengan interval rendah, itu berarti jantung berdetak lemah.
"Oppa, aku sudah berdo'a agar Tuhan memberikan keajaiban, karena dokter bilang hanya itu yang bisa membuatmu bertahan lebih lama. Aku sudah bilang kau jangan terlalu lelah, tapi kau selalu bersikeras." Younghyun berbicara sambil menangis. "Aku tau saat ini akan datang, tapi aku belum siap kalau secepat ini, oppa-ah. Ini terlalu singkat. Aku mohon, jangan sekarang. Chebal..."
------------------------------------------------
Oh baby say goodbye, for a short while goodbye
The talk about goodbye, I’ll put it aside for a short while
I’ll go back to the place
When I once was
When I open that door and take one step
so that I can stand in front of you who i missed
My heart that loved you
my eyes that looked at you
I’ll wait...

---------------------------------------------------
"Oppa-ah, tolong bawa Seunghyun kemari, dia harus ganti baju." teriak Younghyun dari dalam kamarnya.
"Kkaja~! Seunghyun-ah, umma-mu sudah memanggil, kita lanjutkan mainnya nanti. Minji main sendiri dulu y? Appa kesana sebentar."
----------------------------------------------------
Younghyun's POV
Oppa, sudah berlalu dua tahun, tapi aku masih sulit melepaskanmu. Aku masih tidak terima mengapa Tuhan mengaturnya seperti ini. Tapi aku juga bersyukur kepada-Nya walau kebahagiaan kita berjalan sangat singkat. Oh y, kali ini aku datang bersama Seunghyun, juga Jungsoo oppa dan keluarga kecilnya. Mereka juga sangat merindukanmu, sama seperti aku. Oppa-ah, bulan depan ulang tahun Seunghyun yang pertama, sayang kita tidak bisa merayakannya bersama. Tapi aku yakin kau pasti ada bersama kami. Oh y, aku akan putarkan lagu ulang tahun darimu untuk Seunghyun, dia harus tau kalau appa-nya punya suara yang merdu. Ngomong-ngomong, Seunghyun sangat mirip dengan mu, tidak, tepatnya mirip kita. Bibir, mata, dan alisnya mirip kau, sedangkan wajahnya yang oval, hidung, dan pipinya mirip aku. Oppa, ingat janjimu padaku, saat kehidupan bermula kembali, kau dan aku akan bertemu lagi, dimana aku tetap Younghyun yang sekarang, dan kau bukanlah orang yang sedang sakit. Ada lagi, dan Seunghyun adalah anak kita. Yaksokhe! :) Yeonghwoni, saranghamnida.
---
Today when the sun sets and the moon rises again, it’s still the same
Oh why is my heart changing this fast
Your appearance that resembled the blue sky rains
When my body gets wet from this rain i’ll hide my running tears

Oh baby say goodbye, for a short while goodbye.
The talk about goodbye, I’ll put it aside for a short while.
When I open that door and take one step
Your breath that’s conveyed to the tip of my nose

---
END

akhirnya selesei juga :D hoho~ maap y kalo endingnya kurang bagus. Silahkan di kritik,komen,kasih saran. Jangan lupa jempolnya juga kalo suka ama ff nya ;) Saya beserta suami dan anak tercinta, mohon undur diri dari readers semua. Sampai jumpa di ff berikutnya. xD LOL *dtoyor2 readers