gumawo buat chingu ku yng ngijinin ini di publish...
*nunduk nunduk*
okehh
cekidot..


Genre: Sad Romance
Page: 3 shoots
Main Cast
Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun
Author as Park Younghyun
Park Jungsoo as Leeteuk
Kim Eunsoo

--------------------------
----------
Chapter 1 - Mulai atau Berakhir?
Kyuhyun's POV
Perjalanan 5 jam dari Korea ke Amerika cukup membuatku lelah. Semua tulangku terasa kaku setelah duduk berjam-jam di dalam burung besi itu. Hari ini aku memulai kehidupan baru di Amerika, atau mungkin aku akan berakhir disini? Lihat nanti saja. Di hari pertama aku akan melakukan apa y? hum~ bagaimana kalau jalan-jalan ke Hollywood saja? Aku ingin punya kenang-kenangan di sana, sama seperti Dara, aku juga akan mengambil foto di samping Angelina Jolie noona. Kalian pasti bingung siapa Dara? Dia itu teman kuliahku di Korea dan kami sama-sama mengagumi Angelina Jolie noona.

Ini memang bukan pertama kalinya aku datang ke Amerika, sebelumnya aku pernah kesini sekedar pergi berlibur. Cukup canggung saat pertama kali menginjakkan kaki di negara ini lagi, apalagi terakhir ke sini beberapa tahun yang lalu, saat masih SMA, sudah lama sekali. Negara ini benar-benar sangat berbeda dengan Korea, tentu saja. Susah mendapati wanita cantik berkulit putih bersih dan bermata sipit di sini. Chamkkaman~ aku menemukan pria cantik bermata sipit dan berkulit putih disana, dia seperti sedang menunggu kedatangan seseorang. Tidak ada wanita sipit, pria sipit pun tidak masalah, hmm~ bagaimana kalau kita menggoda pria itu saja? xD hahaha~ bercanda. Itu Teukie hyung, aku mengenalnya. Dia teman Ah Ra noona. Dulu aku pikir Teukie hyung itu perempuan karena wajahnya benar-benar cantik untuk ukuran seorang pria, ditambah lagi dimple-nya yang spontan terlihat saat ia menggerakkan bibirnya, benar-benar mirip perempuan. Ayo kita susul Teukie hyung, sepertinya dia sudah lama menungguku.
------------------------------------
Sambil mendorong trolly yang membawa perlengkapannya yang cukup banyak, Kyuhyun memanggil Leeteuk yang terlihat masih mencari-cari sosoknya di tengah orang-orang yang berlalu lalang di Newark Airport.
"Teukie hyung!" seru Kyu. Leeteuk menoleh dan tersenyum, kemudian menghampiri Kyuhyun.
"Ottoke? Melelahkan?" tanya Leeteuk seraya mengambil alih mendorong trolly Kyu. "Aku saja."
"Sangat melelahkan, hyung-ah."
"Kita ke mobil. Kkaja." ajak Leeteuk.
------------------------------------
Kyuhyun's POV
Dari Newark Airport, aku harus menempuh 3 jam perjalanan lagi dengan mobil menuju Manhattan. Kota ini semakin padat saja rasanya, bising, dan ramai. Lampu jalan disana-sini, gedung pencakar langit, ramai pejalan kaki, pemandangan umum Amerika. Aku rindu Korea-ku.

Sampai di daerah Greene 13th st., kami berhenti di depan sebuah rumah dengan arsitektur khas rumah-rumah Amerika di kota New Jersey. Teukie hyung mengajakku turun, sepertinya kami sudah sampai. Hyung mengeluarkan barang-barangku dari bagasi mobilnya, aku ingin membantunya membawa barang-barang itu tapi ia malah menolak dan menyuruhku masuk duluan. Hyung sepertinya mengerti kalau aku sudah benar-benar lelah menempuh perjalanan 8 jam hari ini. Aku membuka pintu pagar kayu rumah ini dengan perlahan dan beranjak memasuki halaman rumah yang tidak luas. Sejurus pintu rumah terbuka, seorang wanita muncul dari dalam. Aku melihatnya, wanita yang mengenakan t-shirt putih longgar dan short jeans yang ujungnya terjuntai benang-benang seperti bekas celana robek, rambutnya di gulung tinggi keatas, dan kacamata berbingkai besar juga menghiasi wajah Korea-nya. Wanita itu sekarang berdiri tepat didepan pintu dan tersenyum menyambutku. Aku balas tersenyum dan menyapanya seperti pada umumnya dua orang Korea yang baru saja berkenalan.
"Annyeong. Kyuhyun imneeda." kataku lalu sedikit membungkuk.
"Ne~ Younghyun imneeda." jawabnya kemudian mempersilahkanku masuk.
Dia adik perempuan Teukie hyung. Mahasiswi tingkat akhir di Universitas New York, jurusan arsitektur. Park Younghyun.
------------------------------------
Setelah menunjukkan dimana kamar Kyu, Younghyun pun kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Tidak lama Leeteuk datang ke dapur untuk membantu Younghyun menyiapkan makan malam yang sepertinya masih banyak yang belum selesai dimasak. Younghyun menyenggol lengan oppa-nya yang sedang mencuci sayur.
"Oppa-ah, dia tampan sekali."
"Ya-! Agasshi, kau jangan genit-genit dengan tamuku." omel Leeteuk. Younghyun mencibir.
"Wuuu~ oh ya, berapa lama dia tinggal disini? Ada urusan apa? Apa dia kuliah disini?"
"2 bulan. Kau ini ingin tau urusan orang saja." Leeteuk lalu kembali sibuk memotong sayur untuk salad. Younghyun masih mengikutinya dari belakang dan terus bertanya mengenai Kyuhyun.
"Ya-! Selesaikan memasaknya." Leeteuk yang merasa terganggupun memarahi Younghyun.
"Dasar kau Leeteuk cerewet. Ahjumma cerewet!" desis Younghyun lalu kembali dengan sup yang sedang ia masak.

Makan malam dikediaman Park malam ini lebih ramai dari biasanya, karena ada satu orang lagi anggota tambahan di meja makan. Kyuhyun. Mungkin akan terus seperti ini sampai dua bulan kedepan. Selama makan malam Kyuhyun hanya sekali-sekali berbicara, mungkin karena masih belum biasa. Berbeda dengan Younghyun yang dari awal terus saja berbicara dan bertanya, sampai-sampai Leeteuk menegurnya.
"Agasshi-a, kenapa kau tidak bisa berhenti berbicara sebentar saja? Kyuhyun itu sudah lelah menempuh perjalan dari Korea ke sini, dia butuh istirahat. Mendengarmu yang dari tadi tidak berhenti berbicara pasti dia menjadi semakin lelah."
"Gwaenchana hyung-a." ujar Kyu lalu tersenyum kalem kemudian menyuap nasi ke mulutnya.
"Kau jangan membelanya, Kyu. Bisa-bisa dia tidak berhenti bicara dan menanyakan pertanyaan2 aneh kepadamu."
"Kya~ oppa, Kyuhyun saja tidak keberatan, kenapa oppa yang repot?"
"Dia cuma tidak berani bilang kalau dia terganggu. Dasar anak ayam, makan saja, jangan cerewet lagi." Leeteuk mengambil makanan dengan sumpitnya lalu memasukkannya dengan paksa ke mulut Younghyun. Itu membuat Younghyun cemberut.
"Kalau aku anak ayam, berarti kau oppa ayam!" kata Younghyun dengan mulut berisi makanan dan wajah ditekuk. Kyuhyun tersenyum melihat perdebatan kakak-beradik itu.
------------------------------------
Setiap pagi seperti biasanya Younghyun menyiram tanaman di halaman rumahnya. Dengan kepribadiannya yang boleh dikatakan sangat ramah, Younghyun selalu menyapa orang-orang yang berpapasan dengannya, baik itu tetangganya, atau pun orang yang kebetulan lewat di depan rumahnya selama ia sedang menyirami tanaman.
"Hello~ Good morning, Mr. n Mrs. Peter." sapa Younghyun kepada keluarga Peter, tetangga sebelah rumahnya. Tetangganya itu tersenyum dan menyapa dengan sapaan Korea yang pernah diajari Younghyun. "Annyeong."
"Have a nice day, Shane." teriak Younghyun pada anak laki-laki keluarga Peter yang juga akrab dengannya.
"You too, yeppo noona." teriak si kecil Shane yang masih duduk di grade 3 sekolah dasar, seraya memasuki mobil untuk berangkat ke sekolah. Younghyun tersenyum. Tidak lama seorang kakek yang sedang berolahraga pagi lewat di depan rumah Younghyun.
"Have a nice day, grandpa." teriak Younghyun pada kakek yang tidak dikenalnya itu. Kakek itu tersenyum ke arahnya. Wanita ini benar-benar terlalu ramah.
Tanpa disadari Younghyun, sedari tadi Kyuhyun memperhatikan tingkahnya dari jendela kamar di lantai dua. Kyuhyun tidak berhenti tersenyum melihat tingkah aneh adik Leeteuk itu.
"Ya~ apa kau selalu seperti ini setiap pagi?" teriak Kyu dari atas. Younghyun mendongak mencari sosok Kyu.
"Omo~ kau sedang lihat apa?"
"Kau benar-benar lucu.hahaha~" kata Kyu sambil terkekeh. Lalu sosoknya hilang dari balik jendela. Tidak lama Kyu sudah berada di halaman rumah, ia sudah berpakaian olahraga lengkap dengan sepatunya.
"Eodi khayo?" tanya Younghyun.
"Lari pagi. Kau mau ikut?" tawar Kyu.
"Ne~ aku ikut. Chamkkamanyo." jawab Younghyun cepat sambil melemparkan selang air yang ia pegang. Kyu kembali tersenyum, matanya mengikuti sosok Younghyun yang terburu-buru memasuki rumah.
--------------------------------------------
Kyuhyun dan Younghyun sampai di Soho Park, taman dimana orang-orang biasa melakukan olahraga pagi. Taman kota yang luas untuk dijadikan jogging track, arena bersepeda ataupun sekedar tempat duduk-duduk untuk menikmati udara pagi yang segar. Karena sudah cukup kelelahan keduanya pun duduk di salah satu kursi taman. Younghyun membuka pembicaraan.
"Ehm, Kyuhyun-ssi, apa kau berencana akan melanjutkan kuliah di Amerika?"
"Ah? Oo~ aniyo, aku hanya sedang liburan ke sini."
"Tapi oppa bilang kau ada urusan penting yang harus diselesaikan disini. Apa aku boleh tau? Sebelumnya mianhe kalau kau merasa terganggu, aku sudah berusaha menghilangkan rasa penasaranku ini, tapi bakat dari lahirku ini memang sulit untuk diatasi." kata Younghyun polos. Kyu tersenyum hangat dan petaka bagi Younghyun, ia terhipnotis oleh senyuman itu.
"Aku suka orang jujur sepertimu. Hum~ apa ada pengaruh buruknya kalau aku keberatan memberi taumu?"
"Ah~ sebenarnya tidak ada. Tapi kemungkinan rasa penasaranku ini akan semakin besar." Younghyun memelas.
"Sepertinya itu buruk untuk kesehatanmu.hahaha~" canda Kyu. "Baiklah kalau begitu. Chamkkaman." Kyu merogoh saku celananya dan mengeluarkan handphonenya. "Younghyun-ssi, apa kau tau dimana daerah ini?" Kyu menunjukkan layar ponsel-nya, ada sebuah pesan dari seseorang bernama Kim Eunsoo, Younghyun membaca isi pesan itu.
'Chelsea 17th st. 8 ave. Manhattan.'
"Itu alamat siapa?" tanya Younghyun.
"Ini alasan kenapa aku kesini." jawab Kyu lalu kembali menyimpan ponsel-nya.
"Sepertinya karena ada masalah dengan wanita yang mengirim pesan tadi. Nuguya? Pacarmu?" Younghyun ingin tau lebih banyak lagi. Kyuhyun memutar bola matanya kemudian melirik Younghyun diikuti senyuman misterius yang membuat Younghyun semakin penasaran.
"Haaa~ kau menyebalkan. Baiklah, aku tau kau tidak mau memberitahuku lebih banyak lagi. Jadi lebih baik sekarang kita pulang saja. Kkaja!" ajak Younghyun menarik lengan Kyu. Untuk beberapa detik Kyu tertegun memandangi Younghyun yang sekarang berjalan didepannya sambil menarik pergelangan tangannya. Sesaat kemudian bibir Kyu tertarik lagi membentuk senyuman. 'Bokjanumeun yeoja...'
--------------------------------------------
Memasuki hari ke-lima tinggal bersama Leeteuk dan Younghyun, Kyuhyun sudah mulai terbiasa dan tidak canggung lagi. Bahkan ia sangat akrab dengan Younghyun. Kepribadian Younghyun yang terbuka dan ramah, tidak sulit bagi Kyu untuk bisa dekat dengannya. Selama tiga hari Younghyun rutin mengajak Kyu berkeliling kota Manhattan. Jadwal kuliah Younghyun yang hanya 2 kali dalam seminggu membuatnya memiliki banyak waktu luang untuk menemani Kyu berjalan-jalan. Minggu depan Younghyun berencana mengajak Kyu ke perpustakaan komik dan seni kartun yang ada di New York.

Hari ke-enam...
"Kyu-ah, bagaimana Eunsoo? Apa kau sudah menemuinya?" tanya Leeteuk di sela-sela menikmati sarapannya.
"Aku menunggu ia menghubungiku, hyung. Belakangan dia sangat sibuk."
Younghyun yang datang dari arah pantry mendengar sekilas percakapan oppa dan tamu-nya itu.
"Oppa juga mengenal gadis itu? Maksudku Eunsoo." Younghyun sambil menaruh coklat panas yang baru saja diseduhnya.
"Lebih baik jangan dengarkan dia. Lanjutkan makan." saran Leeteuk pada Kyu. Younghyun menatap kesal pada Leeteuk.
"Tidak ada coklat hangat untukmu, oppa ayam!" geram Younghyun sambil langsung meminum coklat yang sebelumnya ingin ia berikan untuk Leeteuk. "Hwaaa~ Panas!" pekik Younghyun saat cairan yang masih panas itu menyentuh bibirnya. Leeteuk terkekeh melihat Younghyun.
"Kau dapat balasannya karena durhaka pada oppa-mu yang tampan ini.hahaha~ Sudah aku berangkat duluan, nanti kalau ada apa-apa beritahu aku, Kyu." pesan Leeteuk sebelum meninggalkan rumah.
"Ne~" jawab Kyu. "Younghyun-ssi, gwaenchanayo?" Kyuhyun mengambil saputangan lalu menyeka bibir dan pipi Younghyun yang terkena percikan coklat.
"Huuu~ bibirku perih." rengek Younghyun. "Dasar kau Leeteuk ayam!huuu~" Younghyun masih sempat meneriaki Leeteuk.
"Ya~ sudahlah, ini minum air putih."

Saat keduanya asyik menonton TV, ponsel Kyuhyun berdering.
"Yeoboseyo Eunsoo noona." sapa Kyu.
'Noona'? Ternyata Kyuhyun menyukai wanita yang lebih tua, batin Younghyun.
Hanya sebentar saja, Kyu pun menutup pembicaraan di telpon lalu beralih ke Younghyun.
"Younghyun-ssi, apa kau ada kuliah hari ini?" tanya Kyu.
"Eobso. Wae?"
"Aku ingin minta bantuanmu, tolong antarkan aku ke suatu tempat."
"Ke tempat noona tadi?"
Kyu terdiam sesaat.
"ngg... ne~ sekarang."
"Baiklah. Siap-siap saja."

Di ujung persimpangan Chelsea 17th st. Younghyun menghentikan mobilnya atas permintaan Kyuhyun.
"Disini saja." pinta Kyu kemudian bergegas turun ke mobil. "Gomawo Younghyun-ssi."
"Chamkkaman, Kyuhyun-ssi. Dimana aku menjemputmu?"
"Ah~ sepertinya tidak perlu. Mungkin Eunsoo akan mengantarku." ujar Kyu kemudian beranjak semakin menjauh dari mobil Younghyun.
"Ah~ arasoyo." Younghyun pun memutar arah mobilnya, kemudian berhenti sesaat. Melalui kaca spion ia melihat sosok Kyuhyun yang sedang menghampiri wanita bernama Eunsoo yang sudah berdiri di depan mobil Ford silvernya. Kyuhyun memeluk Eunsoo, mereka saling menempelkan pipi kanan-kiri, kemudian keduanya masuk ke dalam mobil. Mobil itu bergerak menjauh berlawanan arah dengan Younghyun sampai akhirnya bayangannya tidak tampak lagi. Tanpa sadar raut muka Younghyun berubah dan ia tertunduk. "sshh~ Noona itu pacarnya." dengus Younghyun.

Jam menunjukkan pukul 7.10 p.m waktu New York, Younghyun masih duduk di meja makan menatap makan malam yang ia masak. Leeteuk, kakaknya pasti tidak makan malam di rumah seperti biasanya kecuali hari libur. Sementara Kyuhyun juga belum pulang sejak pergi dari tadi siang. Sepertinya ia harus makan malam sendirian. Tapi sebenarnya ia sudah menyiapkan makan malam untuk dua orang, untuk ia dan Kyuhyun. Entah mengapa Younghyun sangat bersemangat untuk menunjuk bakat memasaknya kepada Kyuhyun. Setiap kali teringat kalau makanan yang ia masak itu juga untuk Kyuhyun, Younghyun pasti akan dengan sangat bersungguh-sungguh menyiapkannya. Perasaan yang aneh.
"Apa sebaiknya aku telpon saja y? Geundae, apa aku tidak mengganggu acaranya dengan kekasihnya itu? Ah~ Younghyun pabo, lagipula kau tidak tau no telponnya. Sudahlah makan sendiri saja." saat Younghyun sedang sibuk berdialog dengan hatinya sendiri, pintu rumah terdengar ada yang membuka.
"Eo~?! Sepertinya Kyuhyun sudah pulang." Younghyun segera berlari menuju pintu masuk. Terlihat siluet tubuh Kyu dibawah cahaya lampu meja ruangan depan yang agak redup. Tangan Kyu menggenggam sesuatu, sebuah kantong dan kertas yang terlipat rapi terselip antara ibu jari dan telunjuknya.
"Ternyata kau sudah pulang." sambut Younghyun. Kyu berbalik setelah mengunci pintu, melemparkan senyumannya yang khas pada Younghyun.
"Ne~ sepertinya aku terlambat untuk makan malam." Kyu berjalan ke arah Younghyun.
"Ah aniya~ aku juga belum makan malam."
"Kau menungguku?" tanya Kyu saat mereka bersamaan berjalan menuju meja makan. Younghyun berubah menjadi salah tingkah.
"A~ Ani~ aku juga terlambat pulang dan baru saja selesai memasak. Kita makan malam saja, kkaja!"
"Hwa~ makanmu banyak juga y. Apa porsi makanmu sebanyak ini?" komentar Kyu saat melihat mangkuk-mangkuk yang terisi banyak makanan, terlalu banyak untuk satu orang menurutnya.
"Oh~ itu... aku sengaja masak banyak. Siapa tau kau atau hyung belum makan diluar, jadi aku siap-siap."
"Kkaja. Aku memang belum makan, berikan aku makanan Younghyun-ssi."
"Apa dengan Eunsoo..." Younghyun tidak melanjutkan kata-katanya lagi, ia segera mengambil mangkuk dan menyendokkan makanan untuk Kyu. "Ini, makanlah. Mani mogo!" ^^
Tanpa sadar Younghyun memperhatikan Kyu yang sedang melahap makanannya, tapi tak lama Kyu menyadarkan lamunan Younghyun.
"Younghyun-ssi, wae? kau tidak makan? kenapa melamun? apa aku membuatmu hilang selera? aku benar-benar lapar, jadi maaf kalau aku makannya seperti orang rakus beginii." kata Kyu bertubi-tubi.
"Aniya~ Aniya~ aku cuma senang melihatmu makan masakanku dengan lahap." Younghyun tersenyum. "Apa sangat enak?"
"Uhm~ mungkin karena aku kelaparan, jadi semuanya terasa enak." ujar Kyu. Spontan Younghyun cemberut.
"Bercanda :D Mashita!!! Masakan Younghyun-ssi benar-benar enak, bahkan saat pertama kali makan aku sudah menyukainya." ungkap Kyu. Diam-diam Younghyun merasa tersanjung, ia senang mendengar pujian dari Kyu. Jungsoo juga sering memuji masakannya, tapi ia tidak sesenang ini.
"Namja-mu pasti senang sekali setiap hari dibuatkan bekal olehmu." sambung Kyu.
"Namja-ku? Ya-! Kau meledekku, aku bahkan belum pernah berpacaran. Sejak SMP aku pindah kesini dan aku belum pernah pacaran dengan siapapun."
"Jhinjharo? Cheongmal?" Kyu tidak dapat percaya.
"Kau sedang tidak percaya apa? Ini kenyataannya, Leeteuk oppa melarangku berpacaran dengan orang-orang Amerika. Katanya ia khawatir aku akan terpengaruh gaya pacaran Amerika yang umumnya mengarah pada sex bebas. Aish~ padahalkan aku bisa menahan diri."
"Hahaha~ kau orangnya benaran sangat jujur. Sebagai seorang wanita yang sudah berusia sepertimu, kau seharusnya malu dengan statusmu yang masih belum pernah berpacaran. Ini kau malah membeberkan semuanya padaku."
"Aku harus malu kenapa? Memang itu kenyataannya. Sudahlah, ini bukan hal yang memalukan bagiku. Aku percaya pada jodoh yang diberikan Tuhan, mungkin melalui Jungsoo oppa yang melarangku itu, Tuhan sedang menyiapkan jodoh yang lebih baik dan benar-benar baik untukku."
'plok!plok!plok!' Kyuhyun bertepuk tangan mendengar pernyataan diplomatis Younghyun barusan.
"Kau sedang mengejekku lagi y?" tanya Younghyun.
"Aniya~ aku salut padamu. Ayo kita makan lagi.
----------------------------------------------------
Pagi-pagi sekali Younghyun sudah bersiap dengan pakaian olahraga dan sepatunya. Sebenarnya ia sedang menunggu Kyuhyun, mencari kesempatan supaya bisa lari pagi berdua. Sembari menunggu Younghyun melakukan kegiatan wajibnya, menyiram tanaman sambil menyapa para tetangga. Tidak lama suara mesin mobil terdengar berhenti tepat di depan rumahnya. Younghyun menoleh mencari tahu. Ia menatap mobil itu lekat-lekat, sepertinya familiar baginya, sejurus pengemudi mobil itu turun.
"Noona itu..." gumam Younghyun.
Wanita bernama Eunsoo itu pun menyapa Younghyun, "Annyeong agasshi." diikuti senyumannya yang khas membentuk pipi chubby-nya.
"Annyeong."balas Younghyun. "Eum~ apa mencari Kyuhyun? Chamkkaman aku panggilkan dia sebentar."
Saat Younghyun akan masuk memanggil Kyu, pintu terbuka dan yang keluar itu Kyu yang sudah berpakaian rapi. Mengenakan t-shirt coklat dan blazer hitam yang padan dengan kulit putihnya yang pucat, Kyu terlihat sangat tampan. Younghyun tertegun untuk beberapa saat mengagumi ketampanan Kyu pagi itu. Sampai akhirnya suara Leeteuk yang memanggilnya menyadarkan lamunannya.
"Agasshi~" panggil Leeteuk dari dalam rumah.
"Ye~ ye~ oppa. Wae?" Younghyun kembali beralih ke Kyu. "Kyuhyun-ssi eodi khayo? Pagi-pagi sekali."
"Aku ada urusan sebentar :) " lagi-lagi senyuman itu. Senyuman yang membuat hati Younghyun seperti ingin meloncat keluar karenanya. "Khalkhe." pamit Kyu seraya berjalan menemui Eunsoo.
"Jhalga."
"Khalkhe agasshi." pamit Eunsoo.
"Ne~" ^^
"Park Younghyun-aaaaa..." kembali terdengar suara Leeteuk,
"Ye~ Park Jungsoo-aaaaa...Sabar sedikit!" balas Younghyun tak kalah keras dari suara Leeteuk.
-------------------------------------------------
Sejak mulai bertemu Eunsoo, Kyuhyun lebih banyak menghabiskan waktu di luar bersama Eunsoo. Younghyun merasa Kyuhyun enam hari petama yang lalu dirumahnya seperti menghilang. Enam hari pertama itu mereka seperti teman baru yang sangat dekat, setiap hari menghabiskan waktu berdua di rumah atau berjalan-jalan. Tapi sekarang Younghyun merasa Eunsoo merebut teman barunya.
"Aku kenapa?" tanya Younghyun pada dirinya sendiri. "Aku sedang cemburu? Ya, aku cemburu temanku direbut. Tapi kenapa aku harus marah pada Eunsoo? Bukankah di lebih berhak atas waktu bersama Kyuhyun. Apa hakku? Mengenal Kyuhyun saja belum penuh satu bulan. Huhh~ buang jauh-jauh pikiran itu Younghyun-ssi."
--------------------------------------------------
Younghyun's POV
'tok! tok! tok!'
Seseorang mengetuk pintu kamarku, pasti Leeteuk oppa. Siapa lagi? Tidak mungkin Kyuhyun.
"Masuklah oppa-a, tidak dikunci." kataku. Aku mendapati sosok orang lain memasuki kamarku, itu bukan Leeteuk oppa. Cho Kyuhyun, itu dia.
"Eung~ Kyuhyun-ssi, ternyata kau. Wae?" kulihat Kyuhyun tersenyum sumringah ketika memasuki kamarku sampai akhirnya ia menjawab pertanyaanku.
"Younghyun-ssi, boleh aku minta tolong sesuatu kepadamu?" tanyanya sambil tersenyum. Sial. Kenapa dia selalu tersenyum seperti itu dihadapanku? Apa dia tidak tau setiap kali melihat senyumannya itu aku terus merasa bersalah pada Eunsoo eonni?
"Ne~ Tentu saja. Museun iri?" jawabku, kapan bisa aku menolaknya?
"Humm~ :) aku lapar, aku ingin makan masakanmu." aku terdiam.
"Aku belum makan malam, tadi kupikir kau membuatkanku makan malam, jadi aku sengaja tidak makan di luar." sambungnya.
'Mwo? Laki-laki ini, apa dia benar-benar ingin membuatku menyukainya? aighoo~ andwae! Ya-! Younghyun-a, apa yang perlu kau banggakan dari hal sepele ini? Seorang pria yang rela tidak makan hanya demi ingin memakan masakanmu, apa ini membuatmu besar kepala? Hanya karena hal kecil itu saja kau sampai bertekuk lutut padanya? Tidak boleh begitu, Younghyun-a. Ingat dia itu milik Eunsoo.' satu sisi batinku berbicara. Arhh~ membingungkan.
"Ottoke Younghyun-ssi? Apa kau sibuk?" kembali Kyu menuntut jawaban.
"Ne~ tidak masalah. Ayo kita ke dapur ;) "

Selesai memasak nasi goreng jamur, Younghyun dan Kyu pun duduk bersama dimeja makan untuk menikmati masakan Younghyun.
"Younghyun-ssi, kau masih ingat janjimu kan?"
"Janji? Yang mana?"
"Mengajakku ke museum komik."
"Ah~ itu... besok hari minggu? Bagaimana kalau kita pergi besok? Tapi..." Younghyun diam sejenak.
"Tapi apa?" tanya Kyu.
"Apa tidak apa-apa? Maksudku, apa Eunsoo tidak akan marah? Besok kau tidak pergi dengannya?"
"Huhh~ kenapa dia harus marah?"
"Dia pacarmu, kalau aku sih tidak akan rela kalau di akhir pekan pacarku malah menghabiskan waktu berjalan-jalan dengan orang lain." kata Younghyun sambil memakan makanannya. Kyuhyun tertegun melihat Younghyun yang masih sibuk menyuap makanan ke mulutnya.
"Pacar..." gumamku Kyu nyaris tidak terdengar. "Tidak akan. Aku akan pamit padanya." lanjut Kyu.
"Oh ya, Eunsoo eonni kuliah dimana?"
"Dia sudah bekerja."
"Wah~ pasti sulit bagi kalian menjalani hubungan jarak jauh ini." ungkap Younghyun sok tau. Kyu tersenyum tipis.
"Mungkin." jawab Kyu ringan. "Tapi kalau Eunsoo noona tidak bekerja disini, mungkin aku tidak bertemu denganmu." kata Kyu, tepatnya ia bergumam.
"Hah? Apa? Kau bicara tidak jelas."
"Ani~ aku tidak bilang apa-apa."
"Hum~ sepertinya aku tau. Pasti kau kesini ingin menjemput Eunsoo eonni pulang kembali ke Korea kan? Seharusnya kau mengajaknya menikah saja, Kyuhyun-ssi."
"Menikah, aku tidak yakin aku bisa."
"Wae? Apa orangtua mu tidak setuju karena Eunsoo eonni lebh tua darimu?"
"Gezz~ ternyata benar kata Teukie hyung, kau ini kalau tidak disuruh berhenti pasti tidak akan berhenti bicara. Sudah makan saja. Buka mulutmu, aaaa..." Kyu mengambil makanan dimangkuknya lalu menyuapkannya ke mulut Younghyun. Younghyun terdiam beberapa detik sampai akhinya ia membuka mulutnya.
"Terima kasih untuk makanannya malam ini, Younghyun-ssi." ungkap Kyu sambil tersenyum.
------------------------------------------------
Younghyun's POV
Omo~ ada yang salah dengan jantungku, detaknya tidak normal lagi. Gila, pria ini kenapa selalu membuatku seperti ini? Barusan apa? Dia menyuapiku? Kya~ kalau dia selalu bersikap manis dan tersenyum seperti ini, bisa-bisa pertahananku runtuh. Kyuhyun-ssi, seandainya Eunsoo eonni tidak disisimu, mungkin semua ini tidak masalah. Tapi kau itu milik orang lain, jangan terlalu baik terhadapku, aku tidak mau bertepuk sebelah tangan.
-------------------------------------------------
Setelah sejak pagi menghabiskan waktu di museum komik, lalu dilanjutkan berkeliling New York sebentar dan terakhir melihat-lihat China Town di salah satu sudut kota New York. Akhirnya Kyu-Young berhenti disalah satu tempat makan terkenal milik Amerika, Mc'D.
"Aku lebih suka makanan Korea. Bagaimana kalau kita ke restoran Korea saja?" usul Kyu saat mereka masih duduk di dalam mobil.
"Ide bagus. Kalau begitu kita ke restoran Korea." Younghyun menyalakan kembali mesin mobilnya.
"Mianhe~ aku selalu merepotkanmu." kata Kyu melihat ke arah Younghyun.
"Gwaenchana, ini tanggung jawabku sebagai tuan rumah. Memberikan pelayanan terbaik kepada tamuku yang paling baik :D "
Tawa Kyu yang khas terdengar setelah Younghyun mengakhiri kata-katanya.

Malam harinya...
Kyu-Young tengah menikmati suasana kota New York di malam hari. Mereka duduk disalah satu bangku yang ada di Battery Park, dihadapan mereka berdiri dengan kokoh patung Liberty kebanggaan Amerika.
"Younghyun-ssi, apa kau dan Teukie hyung tidak ada rencana kembali ke Korea?"
"Tentu saja ada. Saudaraku semuanya berada di Korea, mungkin kami akan kembali setelah kontrak kerja oppa berakhir dan kuliahku selesai."
"Lalu rencana selanjutnya?"
"Lalu selanjutnya aku akan pacaran sepuas-puasnya selama di Korea dan kemudian menikah."ungkap Younghyun bersemangat diikuti gelak Kyu. "Hidup bahagia dengan keluargaku, tinggal bersama suami dan anak-anakku di rumah impian yang aku rancang sendiri dan hidup saling mengasihi sampai tua, sampai akhirnya maut memisahkan kami."
"Rencana masa depan yang mengagumkan."
"Oh ya, aku beritahu kau satu rahasia."
"Apa?"
"Selama di Amerika ini pertama kalinya aku keluar bersama pria di malam hari."
"Tragis sekali." decak Kyu. Younghyun langsung mengangguk.
"Teukie oppa bertanggung jawab penuh atas kisah hidupku yang tragis ini." kata Younghyun mendramatisir.
"Younghyun-ssi, aku punya satu ide lagi untuk rencana masa depanmu."
"Mworago?"
"Bagaimana kalau disamping menjadi arsitek, kau jadi pelawak saja. Kau selalu berhasil membuat orang lain tertawa. hahaha..," tawa khas itu lagi. Younghyun terdiam.
"Kkaja Kyuhyun-ssi, kita pulang." Younghyun dengan air muka datar langsung berdiri kemudian berjalan menuju parkiran mobilnya.
"Younghyun-ssi, Younghyun-ssi, chamkkaman. Apa kau marah? Aku hanya bercanda." ujar Kyu sambil menyusul Younghyun.
-------------------------------------------
Younghyun's POV
Mianhe Kyuhyun-ssi, aku membuatmu merasa bersalah. Aku tidak marah, bagaimana bisa aku marah kepadamu hanya karena itu? Aku cuma tidak ingin terbawa perasaan lebih jauh lagi, aku harus bisa membatasi diri dan perasaanku. Kalau kau tidak bisa berhenti bersikap manis terhadapku, maka aku yang harus bisa membatasi diri. Mianhe~ jantungku berdebar-debar pada tempat yang salah.
-------------------------------------------
Kyuhyun's POV
Younghyun-ssi, aku tidak suka melihat kau yang seperti ini, diam dengan ekspresi datar. Itu bukan Younghyun-ku. Sebenarnya apa yang salah? Aku hanya bilang kau lucu dan kau langsung berubah. Sudahlah, mungkin mood-mu sedang tidak baik. Aku harap setelah tidur dan bangun besok pagi, aku bisa melihat Younghyun-ku kembali. Younghyun-ku...Younghyun-ku...
--------------------------------------------
Hari ini seperti biasa Kyu bangun pagi-pagi sekali, rencana pertamanya pagi ini adalah pergi ke halaman depan melihat Younghyun dengan wajah ceria menyapa tetangganya sambil menyiram tanaman. Lalu kalau sempat, sebelum pergi bersama Eunsoo dia akan mengajak Younghyun lari pagi. Kyu pun segera memulai rencananya, ia melangkahkan kaki dengan mantap menuju pintu. Sebelumnya ia berpapasan dengan Leeteuk yang sedang menikmati sarapan sambil membaca koran.
"Ayo kita sarapan dulu, Kyu." ajak Leeteuk.
"Ne~ hyung, aku nanti saja."
Di halaman depan Kyu bersiap-siap memberikan sapaan dengan senyuman termanisnya untuk Younghyun, tapi masalahnya sosok Younghyun yang ia cari tidak ada disini. Kyu mencari-cari disetiap sudut halaman yang tidak luas itu, tidak ada. Diliriknya pot-pot tanaman yang berjejer rapi, tanahnya basah. Sepertinya Younghyun sudah menyelesaikan tugasnya. Kyu pun kembali masuk ke dalam rumah menemui Leeteuk yang masih duduk di meja makan.
"Hyung, Younghyun-i eodiesso?"
"Di kamarnya, katanya mau melanjutkan tidur."
"Dia sudah selesai menyiram tanamannya?"
"Ne~ wae?"
"Aniyo~ Aku ke atas dulu, hyung."

'tok tok tok' Berkali-kali Kyu mengetuk pintu kamar Younghyun, tapi sama sekali tidak ada jawaban.
"Younghyun-ssi..." panggil Kyu sambil kembali mengetuk pintu. Masih tidak ada jawaban.
"Apa dia kelelahan karena kemaren seharian menemaniku? Atau dia masih marah?" gumam Kyu. Kyu pun menyudahi usahanya membangunkan Younghyun. Ia beranjak menuju meja makan kembali, ia lapar. Kyu menarik salah satu kursi di depan Leeteuk, kemudian duduk dan mengambil roti untuk sarapannya.
"Hyung, apa Younghyun sudah sarapan?" tanya Kyu.
"Sepertinya belum. Tadi waktu baru bangun ia langsung kedepan, kemudian tidur lagi. Wae? Sepertinya kau perhatian sekali padanya pagi ini." selidik Leeteuk.
"Aniyo~ aku khawatir dia masih marah padaku."
"Ada masalah apa?"
"Tadi malam aku bilang kalau dia cocok jadi pelawak, mimik muka Younghyun langsung berubah. Dan dia tidak bicara denganku."
"Hahaha... kau tidak usah khawatir, mungkin perasaannya sedang tidak baik. Nanti juga dia baikan lagi denganmu. Biarkan saja. Oh ya, bagaimana sejauh ini?"
"Begitulah, hyung."
"Eunsoo bilang apa?"
"Masih ada harapan."
"Kau harus berjuang, arachi?"
"Ne~ " senyum Kyu yang tulus itu terlihat lagi. Leeteuk menatapnya miris.
"Hyung berangkat dulu y? Khalkhe."
"Ne~ Jhalga."
-------------------------------------------
Younghyun's POV
Diam-diam aku mengintip dari jendela kamarku, kulihat Eunsoo eonni sudah ada di depan rumahku, tidak lama sosok Kyu datang menghampirinya. Mereka saling menyapa dengan mesra seperti biasanya, mereka mengobrol, tertawa, sepertinya menarik sekali pembicaraan mereka itu. Kyu membukakan pintu mobil untuk Eunsoo eonni dan Eunsoo eonni tampak tertawa senang. Mereka benar-benar pasangan yang serasi. Sementara aku disini cuma bisa melihat orang yang aku sukai bahagia bersama orang lain, pabokhajhi! Mianhe Kyuhyun-ssi, aku sengaja menghindarimu hari ini. Mungkin akan terus seperti ini sampai waktu kau kembali ke Korea.
Hari ini apa rencanaku? Lebih baik ke kampus saja, konsultasi untuk meyelesaikan tugas akhirku. Sebelum mandi aku mau sarapan dulu. Sepertinya ada sesuatu di meja makan, aku pun mendekat mencari tau. Segelas jus dengan note tertempel dibibir gelasnya dan sesuatu tertutup serbet tepat di samping gelas jus itu. Aku membuka serbet itu dan mendapati 2 porsi sandwich. Kutarik note yang ada dibibir gelas tadi.

--Annyeong nae Younghyun-ssi... Sepertinya menjadi pelawak bukan ide yang bagus. Mianhe~ Semoga ramuan khusus di dalam sandwich dan jus buatanku ini bisa membuatmu tersenyum lagi :)
p.s maaf kalau tidak sebanding dengan makanan yang pernah kau buatkan untukku, tapi aku bekerja keras menyiapkan ini. Lihatlah aku sampai berkeringat -__-" --


Gezz~ 'nae Younghyun-ssi' ? namja ini selalu bisa membuatku tersenyum sumringah seperti orang gila.
'Younghyun-aaaaaaaaa, 1 pesan untukmu! Cepat dibaca!'
Hmm~ ada sms. Chamkkaman...
From: unknown
+57131516
--Bagaimana sandwich buatanku?--


Huh~ sejak kapan dia tau no ponselku? Bahkan kami belum saling bertukaran no ponsel.
--------------------------------------
TBC...
MAAP KALO KEPANJANGAN (banget!) INI AUTHOR LAGI SEMANGAT NULISNYA xD
MOHON KRITIK DAN SARANNYA
GIMANA JALAN CERITANYA? BERBELIT-BELIT KAH? GIMANA BAHASA DESKRIPSINYA?
DIMANA BAGIAN YANG SEHARUSNYA G' USAH DITULIS?(bagian yg g' penting)
READERS KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA YOOO :D BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT N TERUS MELAKUKAN PERBAIKAN. KHAMSA...KHAMSA...KHAMSA ^^