created by ririst
maap saiia tak punya foto 2PM..
fotony nyusul yah...
okehh..
let's read..

junho sunbae, aku juga menyukaimu

juliette ^.^

--------------------------
----------------------------------------------------------------------------------

“kau sudah sarapan?”

“sudah omoni, haruskah aku tetap kuliah hari ini? kau bilang acara itu nanti sore”,junho mendekati kaca berbingkai perak disudut ruang tamu rumah, mengibaskan poninya, kemudian menyusunnya kembali.

“ya, tentu saja. aku sudah menyiapkan segala sesuatunya, kau tak perlu repot pagi ini”,wanita itu tersenyum, mengangkat tinggi-tinggi jas abu-abu yang masih dalam plastik toko seakan puas dengan pekerjaannya.

“itu.. yang akan kupakai?”,junho bergidik, memiringkan kepalanya.

“hm.. bagaimana menurutmu? seleraku cukup bagus bukan?”,ibunya berjalan masuk keruang tengah.

“terserah kau lah omoni, aku hanya bonekamu saja, percuma aku berpendapat”,junho sedikit mendengus.

“lihatlah jas ini sebentar, elegan bukan?”, ibunya kembali keruang tamu.“hm..”,junho memainkan handphonenya.“hanya begitu?”,ibu junho cemberut.“iya, elegan.aku suka warnanya”,junho terlihat jelas sekali terpaksa menjawab.“aku membelinya kemarin”,sahut ibu junho riang.“hari ini anak teman abeoji yang mana lagi?”,junho bertanya tanpa mengubris kegembiraan ibunya.“hari ini special, mungkin kau mengenalnya”, ibu junho mengedipkan sebelah matanya.

“maksudnya?”,junho bertanya lagi.“aku sudah bertemu gadis ini, dia bilang kau adalah sunbaenya waktu SMA”.“jeongmalyo? nugu?”, junho sedikit penasaran.“secret”.

“aish, percuma saja aku bertanya padamu omoni”, junho mengambil kunci mobilnya diatas bofet, membuka pintu rumahnya bersiap pergi.

“jangan telat nanti ya”

“ye,aku pergi dulu, sampai jumpa nanti”.

“ara”

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“ya, kau cabut lagi?”, sungmin meminum kopi dari cangkir ditangannya.

“ternyata kau juga ya, pesanku sudah kau terima? absen kita bagaimana?”junho menari kursi disebelah sungmin, menatap café itu sebentar dan memanggil pelayan diujung coffee bar.

“beres, aku sudah menghubungi wooyoung untuk hari ini..”, sungmin meletakkan cangkir kopinya.

“ada apa?”,sambungnya lagi.

‘ani, aku malas masuk kelas.hari ini temu jodoh lagi..ish, ibuku itu memang tangguh”.

“kau akan mengacaukan temu jodoh lagi?”

“belum tahu, aku lihat dulu wanitanya”,junho menatap jauh kearah jalan raya yang cukup ramai pagi itu.

“kalau kau tak mau dijodohkan, kau bilang saja pada ibumu,bodoh”, sungmin memukul junho dengan buku ditangannya.

“mana pernah ibuku mendengar ucapanku?sudahlah, bagiku tak masalah untuk ikut acara temu jodoh ini, aku tak akan menyukai gadis lain selain..”

“juliette? cih, dia lagi?”

“kau sebenarnya ada masalah apa dengan juliette hah? tampaknya kau tidak menyukainya”,junho menatap tajam kearah sungmin.

“bukannya aku tak suka, aku hanya kasihan kau menunggunya, kau bahkan tak pernah berhubungan dengannya lagi!”, sungmin tertawa sinis.

“memangnya kenapa?”,junho tercekat, “gadis itu? dia lagi?”, junho setengah berbisik dibalik buku menu yang sengaja ditangkupkannya menutupi mulutnya.

“mau pesan apa tuan?”, pelayan café mendekat.

“coffee latte dingin, dan cake strawberry”,junho tidak melihat buku menunya, hapal luar kepala dengan menu yang barusan dipesannya.

sungmin menatap gadis yang dikatakan junho,“memang dia kenapa?”.

“aku merasa sering melihat dia disini, dikampus, bahkan dikelasku, kurasa dia pernah jadi penyusup saat jam kuliah”

“kau yakin?”sungmin berusaha memperhatikan wajah gadis yang duduk tak jauh dari meja mereka.

“iya, aku belum pikun”

“ya, dia melihat kesini, dia tersenyum kearahmu”, sungmin menepuk tangan junho.

“biarlah, aku malas melihatnya. menurutku dia gadis yang aneh”, junho meneguk kopi sungmin.

“ya! yang kau minum itu kopiku!”sungmin memerah.

“sudahlah nanti pesan lagi”.

“tapi sepertinya dia familiar, aku rasa aku mengenalnya”,sungmin mengeluarkan foto dari dalam dompet junho yang tergeletak diatas meja.

“maksudmu gadis itu?”

“kalungnya mirip dengan juliettemu..”,sungmin memperhatikan foto ditangannya.

“masa?”, junho menatap kearah foto ditangan sungmin.

junho terpaku melihat liontin bintang gadis aneh itu, ‘benar, memang sama tapi junha ada di amerika sejak sekolah dasar, tak mungkin dia disini’.

“masa aku yang menyadarinya? kau tidak sadar? aku coba cari tahu”

“cari tahu kemana?”, tanya junho. “kau seperti tak ada kerjaan saja mencari tahu identitas orang lain”,junho tertawa.

“kau tenang saja”,sungmin menepuk pundak junho pelan,“aku tinggal suruh orang ayahku menyelidikinya”.

“terserah kau lah”,junho menatap foto ditangannya, “tapi aku rasa tak mungkin gadis itu juliette”.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“kau tampan”, junho mematut wajahnya didepan kaca, hanya mendengus mendengar ucapan ibunya barusan.

“banyak pujian, tak baik buatku”,sahutnya pelan.

“kau dingin sekali junho, ani.. dipesta nanti kau tak boleh bersikap dingin seperti ini. arachi?”, wanita paruh baya itu memperbaiki kalung berlian yang dikenakannya. “..bagaimana denganku junho-aa?”.

“seperti biasa, tak ada yang mengalahkan kecantikanmu wanita cantik”, junho mengamit pinggang ibunya sejurus kemudian mencium pipi wanita itu,”aku kencan denganmu saja ya omoni?”

“aigoo~ kalau kau bukan putraku mungkin aku mau kencan denganmu”, ibunya tertawa.

“..kenapa tak juga ada gadis yang mau menikah denganmu?”, sambungnya lagi.

“aku tak semudah itu menikah dengan wanita glamour yang kau kenalkan padaku, menikahi seorang wanita, hff.. tak semudah mencari pacar,omoni. aku tak bisa sembarangan, dan kaupun tak bisa ikut campur dalam keputusanku”, junho meyakinkan ibunya.

“yang penting kau tak menolak setiap aku jodohkan, itu tak masalah buatku. aku mau kau menikah dan mempunyai anak yang lucu-lucu, jun ho-aa.”

“aku akan mencari yang terbaik omoni, kkaja~ abeoji sudah menelponku daritadi”,junho beranjak pergi.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

“annyeong oppa..”, ketiga gadis berpakaian minim itu melambaikan tangannya kearah junho. junho memang memukau dengan wajah tampan dinginnya ditambah dengan kemeja dan jasnya yang melekat ketubuh, menambah ia menjadi patut sebagai pria terseksi malam itu. dengan pelan ia merapikan poninya –kebiasaan-, membuat wanita-wanita disekitarnya menatapnya dengan pandangan terpesona seakaan berkata,“kau milikku, tampan”. matanya yang sipit menambah ketampanannya.

“annyeong”, junho meneguk kasar wine ditangannya, ‘inilah yang kubenci, kumpulan orang kaya yang sok berkelas’.

“annyeong, junho oppa? kau ingat aku siapa?”, kali ini gadis tinggi semampai yang menyapanya.

“annyeong.. tentu, kau.. yoona ssi?”,junho sedikit ragu, menebak nama gadis itu dengan suara pelan.

“aha,kau tak lupa. sendirian?”,yoona menaruh piring kertas yang berisi cake coklat keatas meja disebelah jun ho berdiri.

“hm.. kau?”,junho sebenarnya tak mau meladeni yoona, dia mulai muak.

“bersama abeoji, lama tak melihatmu jun ho ssi. hff haruskah aku memanggilmu oppa?”,yoona tercekat. “junha! kau mau apa kesana?”,yoona melewati junho menghampiri gadis yang memainkan air kolam pancuran.

“nugu?”,junho melenggang mendekati yoona, junha.. nama yang tak asing ditelinganya.
“dia, sepupuku. jangan buat malu bodoh”,yoona mendorong bahu junha, hingga gadis itu terduduk ditepi kolam, gaunnya basah dibagian bawahnya. junha menatap junho, lama tak melihat mata yang teduh itu.

“kau tak seharusnya begitu”,junho masih tak begitu peduli, menatap ibunya dan seorang pria yang berjalan mendekati mereka bertiga.

“aigo,benar apa kataku kan? kau sudah mengenal yoona, kita tak salah menjodohkan anak kita ho dong ssi..”, ibu junho menepuk-nepuk tangannya. Sementara laki-laki yang dipanggilnya ho dong itu hanya tersenyum penuh wibawa.

“junha ssi, bajumu basah?”tanya ho dong.

“nde, mian ahjussi. aku ketoilet dulu”, junha menunduk berjalan gusar melewati yoona takut gadis itu lebih menghardiknya, tanpa sengaja ia menabrak junho, “mianhae”, junha menatap junho.

“kau? yang di café?”,junho tercengang. gadis dengan pakaian acak-acakan yang dilihatnya di café kemarin berubah cantik mengenakan gaun putih tanpa lengan itu.

“mianhe”,ucapnya pelan, setengah berlari menuju dalam ruangan.

“haa, kembali ke kau dan yoona. kau bersedia kujodohkan dengan junho, yoona ssi?
“tanya ibu junho.junho melengos, ibunya suka menang sendiri.sementara itu yoona tersenyum, toh tak ada alasan menolak.

“..anakku ini, walaupun agak pendiam, tapi sebenarnya hatinya tulus dan lembut, bagaimana dengan kau junho ssi? kau mau menjalin hubungan dengan yoona? kalian kan sudah saling kenal, pasti sudah tahu sifat masing-masing”.

junho menatap kepergian jun ha,”itu keponakanmu ahjussi?”

“iya.. waeyo? apa dia merepotkanmu? dia lama di amerika, mungkin caranya menatapmu yang membuatmu tak enak hati ya? aku minta maaf atas dia”,ho dong menjelaskan.

“amerika?”,kelebat bayangan beberapa tahun silam kembali muncul dibenaknya. ‘mungkinkah?’

message received

junho, gadis itu memang juliettemu. kau masih ingat nama asli juliettemu itu? dia dikorea sekarang. aku bisa cari tahu alamat rumahnya. berharap kau cepat bertemu dengannya, kau selesaikan cinta monyetmu, agar dia tak lagi membodohimu.

junho kaget membaca pesan yang baru diterimanya dari sungmin. gadis café itu ada disini, tak perlu cari alamat lagi.

“juliette?”,junho berlari kedalam ruangan, ibunya, ho dong, dan yoona heran melihat sikap jun ho.

“dia kenapa?”,tanya ho dong.“ke toilet barangkali”,ibu junho tersenyum tipis, hatinya cemas, berharap junho tak mengacaukan rencananya kali ini.

“aku menyusulnya ahjumma”,yoona berjalan kearah toilet.

tok,tok,tok..

“juliette?? kau didalam? kau masih ingat padaku? i’m romeo, junho. kau ingat?”junho mengedor-gedor pintu toilet gedung pertemuan itu, tampak tak sabar.

pintu toilet perlahan terbuka,”kau baru tahu ini kau junho sunbae?”, junha masih menunduk.

“tenyata benar kau..”,junho menarik tubuh junha kepelukannya, “aku mencarimu kemana-mana”.

“aku gadis aneh dikampusmu sunbae”,junha mendengus ia melepas pelukan junho yang sebenarnya berat untuk ditolak, “kau sendiri yang bilang kan? dicafe?”, tambahnya lagi.

“kau mendengarnya? juliette~!”,junho mencium kening junha, “biarkan aku memelukmu sebentar.. sejak sd aku tak berhubungan lagi denganmu”.

junha seperti tersadar, melepas pelukan junho untuk kedua kalinya, “kau jangan sembarangan memelukku. aku bukan gadis kecil yang bisa seenaknya kau peluk lagi”

“ah.. mianhae”, junho tertunduk, “ah,bajumu basah”junho menatap gaun junha.“gwenchana. sudah hampir kering”,ucap junha pelan. yoona datang menghampiri mereka berdua.

“kau tak apa-apa junha?”,yoona mendekat.“hm..”,jawab junha, “aku tadi hanya mengeringkannya ditoilet”,beberapa helai rambutnya yang disanggul asal keatas jatuh kebahu ketika ia menunduk memukul-mukul bagian bawah gaunnya agar cepat kering, “ah,rambut ini menganggu saja”,ujarnya pelan.

“rambutmu..”,sahut junho, tangannya mendekati rambut yang ada dibahu junha, “aku bantu ya?”,kini tangannya membantu teman kecilnya itu untuk menyanggulkan kembali rambutnya, yoona bingung dengan keadaan ini.

“kalian saling kenal?”,tanyanya.junha kaget,”ani..ya! jauhkan tanganmu tuan!”,ia memukul tangan junho, berdiri menjauhi junho. junho tersentak, kemudian menurunkan tangannya.

“ah..aku dan dia..”,ucapan junho terputus, junha mengisyaratkan padanya untuk tutup mulut, “..aaku dan dia hanya tak sengaja bertemu”,sambungnya lagi.

“benarkah?”,yoona tak percaya.“benar, ah sudahlah ahjussi sudah menunggu kita. kkaja~”,junha menarik tangan yoona menjauhi junho.

gasuma nomu mianhe
nodo darun sarangul hage doemyon
aphumul idgo sal tende

gasuma nomu mianhe
sarangun yongwonul marhagoshiphunde
hyonshirun ibyorul marhajyo
mothnan nan miryonira hedo

guriwohagetjyo

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“ingat, sampaikan salamku pada ibu yoona ya?”

“ye omoni”,junho tampak susah menarik kakinya keluar rumah pagi itu, “hari ini padahal libur, tetapi tetap saja kau menyuruhku bangun pagi”.

“pagi ini kau harus kerumah yoona, kemarin ayahnya bilang ibunya yoona mau mengenalmu, bicaralah yang baik, jangan merusak nama baik ayahmu”, ayah junho tiba-tiba datang keruang makan. junho yang tadinya duduk asal-asalan seketika itu juga langsung memperbaiki kemeja maroon lengan pendek dan jeansnya yang kusut dan duduk dengan benar.

“yoona gadis yang baik, aku berharap kau menikah dengannya”,ujar ayahnya.

“hm.. araseo abeoji, aku berusaha kali ini”,junho menunduk sopan, “aku pergi dulu”.

Bang! junho memukul setir mobilnya, “ais, kenapa aku harus mengunjungi rumahnya?”, junho menatap pagar rumah yoona yang tinggi kemudian beralih kekaca spionnya,”kemeja ini..membuatku lelah”. lewat seorang gadis yang dikenalnya disebelah mobilnya, ia menurunkan kaca mobilnya, “juliette?”

“kau?”,jawab gadis itu, “buat apa kemari? darimana kau tahu aku tinggal disini?”, junha mendekati mobil junho.

“darimana kau?”,tanya junho tanpa menjawab pertanyaan junha.“aku? dari lari pagi, ya! buat apa kau kesini,sunbae?”,junha mendesak.“naiklah, aku jelaskan nanti”,junho menyuruh junha naik kemobilnya. begitu junha naik, junho menstarter mobilnya, mengendarainya menjauh dari rumah yoona,” “kita refreshing sebentar”.

“ya! kau membawaku kemana?”,junha metap tajam kearah junho yang sedang menyetir.

“ketempat yang kumau”,junho tersenyum meringis, melihat senyum junho, junha memalingkan mukanya kedepan, menatap lurus kearah jalanan. tuhan, aku benar-benar merindukannya, senyumnya, matanya yang dingin, dan.. bahunya yang memeluk kemarin sungguh berbeda dari bahu sunbae kecil dulu, disudut bibirnya junha tersungging senyum kecil. haha, bahu? memang kenapa dengan bahunya? apa yang kau pikirkan, junha! lagi-lagi ia tersenyum rahasia. junho melirik kesamping, “kau kenapa?”,junho mengerlingnya,“ani”,jawab junha, ia mengusap bibirnya dan seketika itu juga senyum misteriusnya menghilang digantikan muka polos seperti biasa. gantian junho yang tertawa.

junha melirik junho penasaran,”kenapa jadi kau yang tersenyum?”,junho mendehem sebentar,“ani..hanya merasa lucu saja bertemu dengan kau. menurutku tuhan sudah mengaturnya”. junha mengatupkan bibirnya,”pengaturan tuhankah? ya, pengaturan tuhan kau jadi iparku sunbae..”,junha tertawa meringis, “mimpi apa aku, tiba-tiba baru kembali bertemu, status kau.. yap, akan menjadi iparku”.

“ipar? kau harap aku jadi iparmu?”,perasaan junho sungguh berubah menjadi tak enak, tidak tahukah junha bahwa yang dinanti junho selama ini adalah dia? ya, dia mana tahu. dia hanya gadis kecil junho dulu, gadis yang ke amerika dan baru saja pulang, baru saja pulang? sh, tidak, ia sudah lama melihat junha dikampus. ya ampun, dia adalah gadis yang bahkan tak menjumpaiku saat pulang dari amerika, mungkin kalau bukan berkat informasi dari sungmin, hingga detik ini ia tidak akan tahu junha adalah juliettenya dulu. rahang junho mengeras.

“mau jujur, atau bohongnya?”,tanya junha. “jujur”,jawab junho cepat. “sejujurnya, aku sungguh tak rela. padahal kita baru saja bertemu, tapi.. kau sudah mau jadi iparku saja. seharusnya kita punya waktu untuk main dulu”,jawab junha, matanya melihat wajah junho dari samping. “hanya mainkah?”,tanya junho. “ye, .. mungkin bisa dibilang begitu.. main ke sd kita dulu? baru setelah itu kau..ya, kau dengan unnie..kau tahulah”,ada sedikit keraguan diujung perkataan junha, benarkah ia rela begitu saja?

“tunangan? menikah?”,suara junho meninggi. “..kau ini benar-benar..”,sambung junho. “haha.. kau tahu”,junha menunduk. “kau yang di café kan?”,tanya junho, junha mengangguk, “mian. aku tak menyapamu”,junha berucap pelan, tangannya meremas-remas tali penutup hoodienya. “wae?”,junho bertanya lagi. “..karena”,junha tertahan. “karena kau tahu aku yang akan dijodohkan dengan yoona?”, tebak junho. junha tercengang namun wajahnya kembali mengendur, percuma ia mengatakan alasannya tak meyapa junho yang sebenarnya, junho pun akan menikah dengan yoona sepupunya yang egois itu (-___-), “ya, mungkin, karena kau mungkin akan jadi iparku, kau tak tahu aku juliette mungkin tak masalah”,junha menghembuskan nafasnya agak berat.

junho tercekat, ia me-rem mobilnya mendadak, cih, aku jadi iparkah yang kau harapkan junha-ssi? ”ya! sunbae! apa yang kau lakukan?”,junha ketakutan seketika itu, hampir saja mobil junho menabrak pengendara motor pengantar makanan cepat saji yang melintas didepan mereka.

“turun! tahu apa kau dengan perjodohan setan ini?”,junho memukul stirnya tanpa menatap junha, junha kaget, “sss..sunbae?”.

“perlu berapa kali aku bilang? turun!!”,junho menghardik. air mata junha keluar disudut matanya, ia sunggguh tak bermaksud membuat junho marah, tapi apa yang dikatakannya sungguh hanya berniat bercanda saja, meski ia tahu iapun juga tak terima sunbae.. hmm.. tidak, lelaki yang cintainya itu bertunangan dengan sepupunya, yoona. “m..maafkan aku sunbae, aku sungguh tak bermaksud membuatmu marah, maafkan aku”,junha terisak, ia perlahan turun dari mobil junho, junho melesat meninggalkan junha dipinggir jalan.

“..karena aku terlalu merindukanmu, makanya aku tak ada keberanian menyapamu sunbae”,junha terduduk dipinggir trotoar, ia menangkupkan tangannya dimulutnya, menahan tangisnya yang pecah.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“bagus tidak?”,yoona berputar didepan kaca, “bagus unnie, kau cantik sekali. sunbae pasti terpesona melihatmu”, junha antusias dibalik keremukan hatinya. ya, setelah meninggalkan junha dipinggir jalan, junho nekat datang kerumah yoona dan dengan tanpa pikir panjang ia menyetujui pertunangannya dengan yoona. sudah sebulan berlalu sejak hari itu, dan hari ini yoona dan junho akan bertunangan.

“sunbae?”,yoona membalikkan badannya. junha panik, “ha.. maksudku.. junho oppa. aku tiba-tiba teringat sunbaeku di amerika. hehe”, junha tertawa. yoona mengangguk, “oh~”.

junha menatap sepupunya yang sibuk berputar-putar didepan kaca rias dikamarnya, mengenakan gaun putih panjang dengan pita kecil ditepi kanan atas rambutnya, “kau sungguh cantik unnie”, ujarnya pelan, ia duduk dipinggir balkon kamar sepupunya itu mengenakan pakaian pesta pink lembut, menatap keluar jendela, menatap langit yang begitu cerah, terbersit dibenaknya akan adakah huajan badai yang menghalangi sepupunya bertunangan dengan junho? akankah ada kemacetan ditengah jalan sehingga mereka tak jadi bertunangan? junha melengos, ia tersenyum, mana ada yang seperti itu, cuaca sangat cerah, semua orang berbahagia, dan tak mungkin seoul macet tiba-tiba. doaku jahat sekali. ia memeriksa bajunya didepan kaca rias sepupunya, “aku bagaimana unnie? cantik?”,tanyanya.

“cantik”,yoona tersenyum, ia menjadi wanita yang lembut setelah tahu ia akan segera menjadi nyonya junho –pria tampan yang dikagumi seluruh gadis pesta, pasti semua gadis di seoul iri padanya-, “meski kau simple..”, sambungnya, “….tapi lumayan cantiklah”.

junha mendehem, tentu saja aku simple, aku bukan gadis utama hari ini, aku hanya.. keluarga yang turut berbahagia saja. bahagia? benarkah ia bahagia hari ini tiba? kalau ia bahagia, lalu siapa yang menangis semalaman? siapa yang menutup muka dengan bantal karena takut mencemaskan orang lain mendengarkan tangisannya? dan siapa yang bersusah payah menghilangkan jejak hitam dibawah mata dengan make up tadi pagi? sungguh kau munafik junha-ssi. bermuka dua. junha benci dirinya sendiri.

“ayo, acaranya sudah mau dimulai”,ibu yoona masuk kekamar yoona. “kkaja junha, kau bantu pegang ujung gaunku. junha mengangguk, ia ragu apa bisa menatap junho.

junho benar makhluk yang sanggup membuat gadis bertekuk lutut, hari itu, dipertunangannya, ia mengenakan jas dan kemeja putih, berdasi hitam, celana dasar putih, dan sepatu resmi layaknya yang patut dikenakan untuk acara penting, rambutnya diikat, namun tetap rapi dengan poninya, ia tampak sibuk mengobrol dengan saudara-saudara yoona. junha menatapnya dari kejauhan, hari ini semoga kau bahagia sunbae. junha melangkah meninggalkan ruangan acara itu namun langkahnya terhenti karena yoona menahan tangannya, “lihatlah pesta sepupumu ini junha-ssi, tak ada siaran ulangnya, masa kau pergi?”,ujarnya pelan.

junha menahan nafas, mana tahan dirinya melihat junho mengenakan cincin kepada wanita lain? “ye”,jawabnya gundah. yoona menarik tangan junha mendekati junho, ya tuhan.. cobaan apa lagi ini? “junho oppa?! kau ingat sepupuku ini?”,junho menatap junha dari atas sampai bawah, dia tak berubah. “hm? j-junha? aku sedikit lupa,jagi”,jawab junho dingin. junha mengepalkan tangannya, menahan iba hatinya, jagi?? benarkan jagi??

“kau benar. kau sudah pernah menemuinya kan?”,tanya yoona lagi. “hm.. sudah. aku rasa sudah. annyeong, junha-ssi”,junho tersenyum kearah junha, senyuman biasa seperti senyum perkenalan kepada orang yang baru pertama kali bertemu. junha balas tersenyum, “annyeong.. chukkae sunbae”, ujarnya pelan. “sunbae lagi?”,yoona penasaran. “ah.. mian. a-aku..”.

“kau kenapa?”, yoona mendekati junha. “..kau kenal junho oppa?”. junho tersenyum sinis kearah junha, junha menatap junho, dimatanya junho tampak bukan lagi pria yang hangat seperti dulu, ia sesegukan, setetes air matanya jatuh, tak bisa mengendalikan perasaannya lagi, segera ia menghapusnya, tapi percuma karena air matanya makin deras mengalir. junho tiba-tiba mengenggam pergelangan tangan junha, “jangan bertanya lagi padanya,yoona-ssi”,ia menarik junha berlari menjauhi kerumunan orang yang untungnya tidak menyadari apa yang terjadi diantara mereka bertiga. yoona kaget, mengikuti kepergian junho dan junha.

“yoona-ssi? chukkae ya..”,teman yoona menyalaminya, langkahnya terhenti, “ye, gomawo”.

“inikah yang kau mau?”,junho mendorong junha hingga tubuh gadis itu terbentur kedinding. “m-maksudmu?”,junha gelagapan, cemas kalau ada tamu undangan yang melihat mereka, “..k-kkita tidak sebaiknya disini, sunbae. aku keluar dulu, acara sudah mau dimulai”, junha melangkah melewati junho namun tangannya ditarik paksa oleh junho, badannya lagi-lagi membentur tembok. junho tampak tak menggubris pekikan junha yang kesakitan karena beberapa kali punggungnya membentur tembok. matanya tampak tak bisa lagi menahan emosi.junha ketakutan, matanya beradu pandang dengan mata junho, pria itu berubah beringas, ia tak lagi menemukan sorot mata lembut dari tatapan junho. tak bisakan junho melihat air matanya yang telah jatuh?


“lepaskan dia!”,seorang lelaki datang menghampiri mereka berdua, ia mengenakan jas hitam, wangi maskulin memenuhi sudut ruangan pesta itu dan badannya tak kalah tegap dengan junho, nichkhun. “oppa?”,junha kaget melihat pria yang datang menolongnya.

“siapa kau? aku tak ada urusan dengan kau”,junho gusar, ia mencengkeram krah kemeja nichkhun kasar, diperlakukan begitu nichkhun hanya tertawa panjang. “jika kau mempelakukan wanita seperti ini, semua lelaki pasti berurusan denganmu”,jawabnya kemudian.

“are you ok, junha?”,nichkhun menghampiri junha. ia tersenyum, “maaf aku terlambat datang”, sejurus kemudian nichkhun menarik pergelangan tangan junha menjauhi junho kemudian mengecup pipinya pelan, “pesawatku tadi delay satu jam, maaf ya”, ia mengedipkan matanya kearah junha, junha mengangguk “nde, oppa. gwenchana”.

junho menelan ludahnya, siapa pria itu? berani-beraninya dia mencium junha? “kau siapa?”,junho menghalang nichkhun, “aku? menurutmu siapa”,nichkhun tersenyum, ia membimbing junha meninggalkan junho.

“ya! ini belum selesai! junha, dengarkan aku dulu”,junho menarik tangan junha. “kau benar rela aku bertunangan dengan yoona?”,pertanyaan junho membuat junha terbelalak, nichkhun memegang bahu junha, junha menarik nafasnya sebentar, “hm.. kalaupun kau tak rela. kau bisa apa sunbae? acaranya sudah mau mulai”,junha menghapus airmatanya, kemudian ia meninggalkan junho yang terdiam disudut ruang kecil itu. dia benar, kalaupun dia rela, aku bisa apa sekarang? junho berdiri, memperbaiki jasnya dan menghembuskan nafas panjang, aku sudah memilih jalan ini, dan junha tampak tak peduli dengan perkataanku. pertunangan ini akan tetap terjadi. walaupun aku tak menghendakinya, dan juliette? aish, siapa pria itu?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

my baby, my love
look, just look at that look
she’s almost like me, saying how it’s easy to forget
i don’t want to believe it

a restless night
i’m so sick of my head hurting
i get on my knees
hit my chest, and even i cry
can something that can’t be done?

when the sad mucis flows
i think of you
why can’t i erase
a heartless you
stay! what did i do wrong? i was blind
i get trampled by both of your eyes
just tell me, what happen?


(shinee)


tbc xDD
PLEAS RCL ya chinguuu.. <3 ff baruku ada 2 .. hehehehehe.. yang ini tbc tapi.. <3